Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Grup Facebook gay catut nama Universitas Brawijaya Malang

Grup Facebook gay catut nama Universitas Brawijaya Malang Persatuan Gay Universitas Brawijaya. ©facebook.com

Merdeka.com - Kampus Universitas Brawijaya Malang dicatut untuk nama sebuah grup facebook kumpulan gay. Secara terang-terangan grup tersebut menggunakan nama 'Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang'.

Foto profil grup tersebut memasang berbagai wajah pria flamboyan. Grup tersebut disebut sebagai sarana interaksi dan menyatukan mahasiswa gay, bisex dan penyuka sesama jenis.

"Grup ini dibuat untuk menyatukan mahasiswa yang gay/bisex/penyuka sesama jenis (cowok-cowok) di Universitas Brawijaya Malang," demikian keterangan tersebut tertulis.

Pantauan merdeka.com, Senin (24/7), grup tertutup tersebut beranggotakan 177 orang. Jumlah tersebut terus menurun sejak menjadi pembicaraan di media massa dan media sosial.

"Groups tertutup khusus kalangan sehati, untuk saling bertukar pikiran, share informasi serta berdiskusi tentang permasalahan Hak Asasi Manusia, seputar pengetahuan tentang seks, seksualitas dan kesehatan seksual serta kesehatan reproduksi, dan lain-lain," tulis keterangan di grup tersebut.

Kendati mencatut nama Universitas Brawijaya, namun tidak bisa dipastikan bahwa anggota grup merupakan mahasiswa kampus tersebut. Beberapa profil anggota saat diklik, juga tidak mencantumkan identitas secara lengkap dan dimungkinkan sengaja disembunyikan.

Admin mencantumkan bahwa grup dibuat tidak untuk merusak nama almamater, tetapi menyatukan sesama mahasiswa. Karena alasan menjaga privasi anggota grup sengaja dibuat tertutup.

Grup tersebut juga mencantumkan aturan yang harus dipatuhi para anggota, di antaranya keharusan memakai foto profil asli.

"Bagi yang mau gabung di grup ini diharapkan memakai foto asli," tulis admin.

Sementara itu, Universitas Brawijaya melalui Ketua Tim Advokasinya menegaskan, tidak mengakui dan tidak pernah ada organisasi 'Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang'. Kampusnya menolak segala bentuk aktivitas yang berkaitan dengan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

"Universitas Brawijaya menolak lesbian, gay, biseksual dan transgender. Kami tidak mengakui keberadaannya di intra kampus dan memang tidak ada," kata Prija Jatmika selaku Ketua Tim Advokasi.

Kalau memang ada mahasiswa mendirikan organisasi maka secara akademis akan mengeluarkan mahasiswa tersebut. Tindakan tersebut dinilai mencemarkan nama baik Universitas Brawijaya.

Dalam grup tersebut juga mencantumkan lima aturan wajib dipatuhi anggota grup dan mengancam akan mengeluarkan anggota jika melanggar. Lima poin tersebut meliputi:

1. Tidak boleh posting hal-hal yang berbau pornografi atau pornoaksi (entah berbentuk kata-kata vulgar ataupun gambar porno)

2. Tidak boleh jualan atau komersialisasi apapun (jasa pijat plus, pelacuran, kucing, gigolo, jualan produk apapun, dll),

3. Dilarang menjelek-jelekkan orang lain, pihak lain atau memfitnah orang lain, serta memposting sesuatu yang belum terbukti kebenarannya. Hormati asas praduga tak bersalah

4. Jangan memposting hal-hal yang menyangkut Sara yang dapat memicu perpecahan dan pertikaian. Diskusi dan adu argumen masalah agama, selagi masih dalam batas kewajaran diperbolehkan. tetapi dilarang ad-hominem.

5. Jagalah kerukunan dan persatuan di antara sesama member. Karena tujuan dibentuk groups ini untuk kebersamaan.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp

Usai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp

Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Rektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perempuan Tewas Jatuh dari Lantai 12 Gedung Fikom Universitas Brawijaya, Diduga Bunuh Diri

Perempuan Tewas Jatuh dari Lantai 12 Gedung Fikom Universitas Brawijaya, Diduga Bunuh Diri

PSeorang perempuan tewas setelah jatuh dari lantai 12 Gedung Fikom Unerempuan Tewas Jatuh dari Lantai 12 Gedung Filkom Universitas Brawijaya, Diduga Bunuh Diri

Baca Selengkapnya
Yayasan Universitas Pancasila Buka-bukaan Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor

Yayasan Universitas Pancasila Buka-bukaan Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor

Yoga menerangkan, pihak yayasan sangat prihatin dengan terjadinya kasus ini karena Pancasila termasuk universitas yang unggul.

Baca Selengkapnya
UGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor

UGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor

Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.

Baca Selengkapnya
Usai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual

Usai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual

ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.

Baca Selengkapnya
Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila

Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila

Keputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.

Baca Selengkapnya