Golkar bahkan 'mesra' dengan Partai Komunis China
Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berang dengan siaran tvOne yang menyebut ada orang-orang Partai Komunis Indonesia (PKI) di tubuh Banteng. Kesimpulan itu diambil dari sejumlah data bahwa PDIP pernah mengundang dan bertemu dengan perwakilan Partai Komunis China (PKC).
Catatan merdeka.com, PDIP memang pernah bertemu dengan PKC untuk belajar sistem pengkaderan mereka yang dikenal berhasil. Namun, faktanya bukan hanya PDIP yang belajar kepada partai terbesar di dunia itu. Partai Golkar, yang dipimpin Aburizal Bakrie, pemilik tvOne, bahkan 'mesra' dengan PKC.
Pada April 2011, Ical , sapaan Aburizal, bersama rombongan petinggi Partai Beringin itu bahkan pernah melakukan rangkaian pertemuan dengan sejumlah petinggi PKC. "Selain memenuhi undangan, kami akan detilkan peluang kerjasama antara dua partai ke depan," kata Ical saat kunjungan ke Beijing kala itu.
Bahkan saat itu, Ical mengungkapkan pada 2008 Golkar dan PKC sebenarnya telah membangun sebuah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU). "Sekarang tinggal mem-followup-i saja, misalnya terkait kaderisasi dan pengorganisasian partai," imbuh Ical .
Kerjasama Golkar dan PKC itu diketahui berlanjut. Sejumlah pengurus Partai Beringin di daerah juga kedatangan perwakilan PKC. Misalnya, DPD I Golkar Bali yang menerima Sekjen PKC Provinsi Gansu, Lu Hao, sdi Kantor DPD Golkar Bali Denpasar pada Oktober 2011 silam.
Saat itu, Ketua DPD Golkar Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, pihaknya bangga dikunjungi PKC yang dianggapnya sangat gigih memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyatnya.
"Berkat kegigihan Partai Komunis China kini negara itu menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kami termotivasi untuk bisa mendapatkan strategi dalam mengelola partai dengan bagus," kata Sudikerta saat itu.
Tidak hanya Golkar, Partai Demokrat pun pernah menerima PKC pada Desember 2009. Bahkan, mereka diterima langsung oleh Presiden sekaligus Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) di Istana Kepresidenan.
Saat itu, Liu Qi yang juga Sekretaris Komite Partai Kota Beijing memimpin delegasi ini, didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue dan Wakil Menteri Departemen Internasional PKC Li Jinjun.
Perwakilan Partai Demokrat ikut serta mendampingi SBY saat itu yakni Ketua Hubungan Luar Negeri DPP Partai Demokrat Sumantoro Rajiman, Sekretaris Departemen Luar Negeri Hutomo Agus Subekti, dan Ketua Departemen Politik Luar Negeri M Sohirin.
Juru Bicara Kepresidenan (saat itu) Dino Patti Djalal mengatakan, kedatangan Liu dan rombongan ke Indonesia sebenarnya atas undangan Partai Demokrat yang didirikan SBY .
"Kebetulan Partai Komunis China telah bertemu Partai Demokrat sebelumnya, ditekankan Liu Partai Demokrat dan Partai Komunis China adalah sama-sama partai besar di negara masing-masing," kata Dino.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaSelain memperoleh peningkatan suara yang signifikan, Partai Golkar juga turut mengantarkan Prabowo-Gibran menang Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaGolkar klaim memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca Selengkapnya