Gelar Sesaji, Keraton Surakarta Doakan Covid-19 Segera Selesai
Merdeka.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggelar upacara sesaji Mahesa Lawung di hutan Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Senin (14/12). Jika tahun sebelumnya kegiatan diikuti ratusan abdi dalem, karena masih dalam kondisi pandemi acara tersebut hanya diikuti sejumlah kerabat dan abdi dalem.
Rombongan berangkat dari Gondorasan, kompleks keraton dipimpin Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng). Mereka membawa uba rampe (perlengkapan) yang akan digunakan untuk proses sesaji di hutan utara Kota Solo itu. Salah satunya adalah kepala kerbau hitam yang akan ditanam di hutan tersebut.
Gusti Moeng mengatakan, pada kegiatan kali ini yang semula akan diawali dengan doa wilujengan nagari di Pagelaran, namun karena kondisi Covid-19, batal dilakukan. Rombongan langsung berangkat menuju alas Krendowahono, yang ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.
"Polresta tidak mengizinkan untuk acara wilujengan di pagelaran. Kita langsung saja dari Gondorasan langsung menuju ke alas Krendowahono. Pesertanya sangat dibatasi," ujarnya.
Kendati para sentana dan abdi dalem yang ikut sangat dibatasi, Gusti Moeng mengaku tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting doa bersama yang akan dilakukan nanti bisa tersampaikan dengan baik. Salah satu doa yang akan disampaikan adalah agar pandemi Covid-19 di tanah air segera berlalu.
"Yang penting kita bisa menjalankan prosesi adat Mahesa Lawung-nya. Doa kami yang penting Covid-19 segera sirna, dan kita segera bisa beraktivitas. Semoga apa yang menjadi upaya kita bersama secara lahiriah dan batiniah dikabulkan oleh Allah untuk kebaikan kita bersama," pungkas dia.
Upacara Mahesa Lawung dilaksanakan setiap tahun pada hari ke–40 setelah acara Grebeg Maulud. Puncak acara ditandai dengan mengubur potongan kepala dan kaki kerbau, lengkap dengan jeroannya di Hutan Krendowahono. Hutan tersebut dipilih sebagai tempat berlangsungnya upacara karena dipercayai merupakan tempat bersemayamnya Batari Kalayuwati yang menjadi pelindung gaib Keraton Surakarta di sisi utara.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sholawat ini dipimpin oleh Gus Ali Gondrong di Lapangan Desa Purwodadi
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaSaat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaMelalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya