Lalu, untuk mengurangi ketergantungan, eks Gubernur Jawa Tengah ini mengaku pernah mencoba melakukan hitung-hitung bersama dengan timnya.
"Ini kebutuhan investasinya untuk energi baru terbarukan, renewable enegy ini kira-kira bisa sampai 1.300an T. Apa yang bisa kita lihat?. Satu, mungkin melihat angka ini ketakutan karena apa? Ini enggak akan bisa dieksekusi. Tapi mereka yang punya peluang bisnis," ungkapnya.
"Maka ini akan bisa menangkap bahwa inilah potensi yang bisa kita lakukan dan ini akan menyerap banyak tenaga kerja. Dan kemudian kita ada surplus listrik yang kalau dalam konteks Asean sebenrnya kita juga bisa mendorong listrik untuk bisa kita ekspor," pungkasnya.