Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gagal Melaut akibat Cuaca Ekstrem, Nelayan di Semarang Terpaksa Berutang ke Rentenir

Gagal Melaut akibat Cuaca Ekstrem, Nelayan di Semarang Terpaksa Berutang ke Rentenir Nelayan Tambaklorok. ©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Merdeka.com - Ratusan nelayan di Tambaklorok, Semarang Utara gagal melaut akibat terdampak cuaca ekstrem di sekitar perairan Laut Jawa. Demi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa berutang ke rentenir hingga menggunakan tabungan pribadinya.

Seorang nelayan Tambaklorok, Budiono (63) mengaku karena tidak ada pilihan lain dirinya harus meminjam ke sejumlah tetangganya agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Kita pinjam bank plecit (rentenir) dulu untuk memenuhi kebutuhan kisaran Rp5 juta. Baru kalau cuaca sudah bagus hasilnya ada baru kita kembalikan cicilan utangnya," kata Budiono saat ditemui di lokasi, Kamis (9/1)

Dia menyebut sampai saat ini kondisi musim hujan membuatnya serba susah. Mengingat perubahan cuaca tidak bisa diprediksi, membuat hasil tangkapan menurun.

"Sekarang benar-benar sepi. Bahkan sekali melaut cuma dapat 50 kilogram ikan," ungkapnya.

Situasinya tambah rumit setelah harga ikan saat ini jatuh ke titik terendah. "Pas cuacanya normal dapatnya cuma lima kuintal. Tapi harganya murah-murah. Dapatnya paling ikan teri, seriding, rajungan," tuturnya.

nelayan tambaklorok©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Tidak hanya dia saja, kata Budiono terdapat 800 nelayan Tambaklorok yang gagal melaut karena cuaca. Rata-rata semua takut melaut pada malam hari.

"Mereka semua ketakutan semua kalau melaut. Anomali cuacanya memang membuat kita ketar-ketir kalau mau melaut di malam hari. Mending menunggu cuaca membaik lah," jelasnya.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tiga Berlian, Ahmad Sueb mengaku menghadapi musim penghujan momen susahnya nelayan. Para nelayan tidak bisa melaut, memilih untuk jalan lain meminjam uang ke rentenir dengan bunga 30 persen.

"Rata-rata mereka pinjam Rp5 juta sampai Rp10 juta. Bayangkan itu saja sudah menjerat bunganya, belum nanti kendala pada cicilannya," kata Ahmad Sueb.

Sueb menjelaskan kondisi sulitnya nelayan, justru dimanfaatkan oknum warga untuk menawarkan pinjaman uang. Dia juga pernah disuruh mengkoordinir beberapa nelayan bagi yang membutuhkan.

"Pernah tapi saya tolak. Saya tidak tega dengan bunga sangat tinggi. Tapi masih tetap, para nelayan pinjam," jelasnya.

Nelayan Tambaklorok berharap Pemerintah Kota Semarang memfasilitasi pinjaman uang dengan bunga rendah lewat lembaga keuangan mikro atau perbankan. Keinginan tersebut sangat dibutuhkan Nelayan saat tidak bisa melaut untuk menangkap ikan di saat cuaca ekstrem saat ini.

"Harapannya adalah sejenis lembaga keuangan kecil atau perbankan, agar warga sini khususnya Nelayan itu tidak meminjam uang di rentenir. Kalau pinjam rentenir kan mudah tanpa syarat," tutup Sueb.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang
Ini Titik Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Kota Semarang

Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung

Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).

Baca Selengkapnya
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang
Cerita Rita Kebingungan Cari Suami, Naik Motor Bareng dari Karawang Terpisah di Bakauheni Mau Mudik ke Ketapang

Petugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.

Baca Selengkapnya