Merdeka.com - Nasib nahas menimpa NA (16) gadis yang masih duduk di kelas 3 SMP di Kota Magelang. Selain direnggut keperawananya, NA secara bergilir diperkosa oleh empat Anak Baru Gede (ABG) di rumah salah satu pelaku. Bahkan, usai puas melampiaskan hawa nafsunya keempat ABG itu hanya memberikan uang lima ribu saat melepas korban.

NA diketahui merupakan warga Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jateng. Keempat ABG yang tega memperkosa NA itu adalah Dika dan GD (14) merupakan warga Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, HD (16) warga Desa Waringinputih, Borobudur, dan MN warga Desa Ngajek, Kecamatan Mungkid, Magelang. Dika, HD dan Mahendra merupakan tamatan SMP dan saat ini bekerja swasta. Kejadian pemerkosaan sendiri dilakukan para tersangka di rumah HD di Desa Waringinputih, Borobudur.

"Kejadiannya berlangsung pada tanggal 12 Agustus 2012 saat bulan puasa sekitar pukul 22.00 WIB. Namun baru dilaporkan keluarga korban ke Polsek pada 20 Agustus 2012. Petugas langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan keempat tersangka," kata Kapolres Magelang, AKBP Guritno Wibowo melalui Kapolsek Borobudur AKP Busro Kamis (30/8).

Busro menceritakan aksi pemerkosaan ini berawal dari tersangka Dika dan GD bertemu korban dan temannya di Lapangan Rindam, Kota Magelang. Kedua tersangka yang mengendarai sepeda motor Ninja milik GD bermaksud mencari baju di salah satu swalayan di Kota Magelang untuk Lebaran. Saat beristirahat dan membeli makanan ringan di seputar Rindam mereka berkenalan dan kemudian jalan-jalan keliling kota.

Korban saat itu membonceng sepedamotor matik milik tetangga sekaligus teman sekolahnya EV. Tetapi EV menjemput temannya lagi sehingga jadinya berboncengan tiga orang. Sampai di gapura Kelurahan Wates, Kota Magelang, korban turun dan lalu ikut membonceng motor pelaku.

Ditengah jalan sepeda motor Ninja milik salah satu sempat mengalami kempes ban. Korban kemudian dikasih uang Rp 5.000 untuk pulang ke rumahnya menggunakan angkot. Namun karena sudah malam sekitar pukul 21.30 WIB, korban menolak. Setelah bannya sudah diisi angin lagi korban diajak ke Tempuran hingga akhirnya dibawa ke rumah GD di Desa Waringin, Kecamatan Borobudur.

"Dirumah GD itulah korban kemudian diperkosa secara bergilir oleh keempat pelaku yang diawali oleh Dika. Setelah sempat ngobrol korban diajak masuk kamar dengan cara ditarik tanganya dan dibopong paksa. Di rumah itu sudah ada dua tersangka HD dan MN,'' kata Busro.

Akibat perbuatan mereka, keempat tersangka akan dikenai dengan berlapis yaitu Pasal 81 (1) Undang-Undang Perlindungan Anak No 23/202, junto Pasal 285 KUHP Tentang Pemerkosaan Anak di Bawah Umur.

"Ancaman hukumannya minimal tiga tahun dan maksimal 15 tahun penjara. Berdasar hasil visum pada korban terbukti telah terjadi pemerkosaan oleh para pelaku. Rencana bila penyidikan selesai segera akan dititipkan ke LP, dan penyidik akan berkoordinasi atau kirim surat ke BAPAS karena ada tersangka di bawah umur," jelasnya.

Tersangka Dika mengaku, dirinya yang pertama menggilir korban karena korban mau diajak berhubungan layaknya suami isteri. Setelah itu baru pemerkosaan dilakukan oleh Mahendra, GD dan HD. Semua tersangka mengaku baru kali ini melakukan hubungan layaknya suami isteri bersama perempuan.

"Kalau dibilang enak sih awalnya enak mas. Tetapi kalau berakhir di bui begini saya kapok dan malu mas. Bapak saya sudah kesini, saya malu dan tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi," ungkapnya pendek sambil tertunduk dan menutupi wajahnya itu.

'Hukuman mati bagi pemerkosa tidak menyelesaikan masalah'

Tingkat pemerkosaan di New Delhi meningkat 23 persen

Pengakuan ayah bejat yang setubuhi anak kandung

Polisi tangkap sopir angkot yang mau perkosa karyawati

Sering nonton film porno, alasan Deden perkosa anak kandung

Perempuan India boleh pakai pisau untuk hadapi pemerkosa

3 Polisi Malaysia pemerkosa TKI diberi penangguhan penahanan

Dua pelaut Amerika perkosa perempuan Jepang

Pemerkosa mengaku lebih nafsu dengan anak kecil

Wanita ibu kota harus bisa bela diri biar tambah pede