GA 207 pakai bahasa Jawa, Ratu Keraton Yogya salut pada pilot
Merdeka.com - Ada yang berbeda dengan penerbangan Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 207 rute Yogyakarta-Jakarta pada Rabu (26/2) lalu. Pesawat terbang dari Yogyakarta pukul 12.15 dan selama penerbangan, awak pesawat mengumumkan situasi penerbangan dalam bahasa Jawa. Begitu pula saat akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Bapak Ibu lan sederek ingkang minulyo. Sugeng rawuh wonten bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sakmeniko pukul 13.30. Dipun aturi pinarak, lan kapurih mboten nggesangaken HP ngantos panjenengan medal saking pesawat. Mugi pinanggih malih sanes wekdal mawi pesawat Garuda."
Pengumuman dengan bahasa Jawa sepanjang perjalanan ini pun membuat decak kagum penumpang. Salah satu penumpang dalam penerbangan itu adalah Wakil Ketua DPD yang juga permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hemas. Dia menyampaikan pujian atas pesan bahasa Jawa selama penerbangan.
Menurut GKR Hemas, pengumuman dengan bahasa Jawa merupakan kreativitas yang mengagumkan dalam situasi semua daerah mengeluhkan makin berkurangnya penggunaan bahasa daerah oleh penduduk setempat. Cara ini bila terus dikembangkan dan ditingkatkan Garuda dapat menggairahkan kembali penggunaan bahasa daerah yang berarti memperkuat kebhinekaan Indonesia.
"Misalnya, dengan selalu menggunakan bahasa daerah dari mana pesawat itu berangkat serta daerah tujuannya. Ini bukan hanya unik, gagasan yang segar dan cemerlang, mempunyai daya jual tinggi, tapi juga Garuda telah menerapkan tujuan utama filosofisnya, menyatukan dan membanggakan Indonesia," ujar GKR Hemas.
"Saya salut pada pilot yang bersangkutan dan pada Garuda yang sangat inovatif dan membuat terobosan yang berharga bagi bangsa dan negara. Semoga terus berlanjut dan dikembangkan di seluruh daerah," tegasnya lagi.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Garuda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaAtang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaKemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaSama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaPilot wanita membagikan kisahnya sekaligus momen haru bersama ayah yang pertama kali menaiki pesawat yang dikemudikannya.
Baca Selengkapnya