Fuad Amin dikerangkeng KPK, keluarga masih membela
Merdeka.com - Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron ditangkap tim KPK dalam operasi tangkap tangan di rumahnya di Jalan Raya Saksak, Kelurahan Kraton, Bangkalan, sekitar pukul 00.30 WIB, Selasa (2/12). KPK menyita duit senilai Rp 700 juta, tiga koper berisi uang, serta beberapa dokumen penting di rumah Fuad yang juga tokoh kiai itu di Kabupaten Bangkalan.
Anehnya, meski terbukti menerima suap, tokoh yang masih keturunan Kiai Cholil Bangkalan ini masih saja dibel, termasuk dari keluarganya. Bahkan keluarga Fuad menuding penangkapan KPK itu arogan. Hal ini disampaikan juru bicara keluarga Fuad Amin Imron dari Bani Cholil Syarifudin Damanhuri.
"Kami sangat menghormati hukum di negara ini, namun yang dilakukan KPK sangat arogan, seharusnya lebih santun dalam menegakkan hukum," kata Syarifudin Damanhuri di Bangkalan seperti dilansir Antara, Minggu (7/12).
Penilaian sikap arogan terhadap tim penyidik KPK dalam melakukan penangkapan terhadap tersangka kasus suap pasokan migas di Kabupaten Bangkalan itu, karena Fuad dikenal sebagai tokoh masyarakat dan kiai terkemuka di Pulau Madura, yakni keturunan ulama karismatik Syaikhona M Cholil, Bangkalan.
Syarifudin Damanhuri yang juga Ketua MUI Bangkalan itu tidak menjelaskan secara terinci. Apakah memang harus ada perbedaan perlakuan apabila ada tokoh terjerat kasus hukum.
Menurutnya, Syaichona Cholil merupakan kakek buyut Fuad dan guru dari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari. Sehingga, dia menilai sudah selayaknya penegak hukum mengedepankan sikap santun dan etika dalam melakukan penindakan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.
Baca SelengkapnyaFadil Jaidi membagikan momen kemeriahan keluarganya saat mengikuti lomba khas 17-an.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.
Baca Selengkapnya"KPU harus mengawasi KPUD. Panwas mengawasi. Bawaslu mengawasi, rakyat turun tangan, gunakan kameramu untuk menjaga suara," kata dia.
Baca SelengkapnyaMasa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.
Baca Selengkapnya