Forum Pembaharuan Desa sebut rebutan UU Desa sangat politis
Merdeka.com - Forum Pembaharuan Desa (FPD) Nasional, menyebut perebutan kewenangan menjalankan UU Desa antara Kementerian Dalam Negeri dengan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi penuh unsur politis.
Penyebabnya, menurut mereka dana yang akan dikucurkan untuk pengelolaan dan pemberdayaan desa bernilai miliaran rupiah. Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Forum Pembaharuan Desa (FPD) Nasional, Agus Tri Raharjo, Kamis (8/1).
"Ini jadi rebutan dua kementerian, karena anggarannya cukup besar. Menteri Dalam Negeri pasti punya kepentingan politik jangka panjang untuk partainya. Kementerian Desa juga punya hak, karena presiden sudah membentuk kementerian baru ini untuk kemajuan dan perkembangan desa," ujarnya.
Agus menegaskan, FPD yang selama ini aktif mengawal lahirnya UU Desa lebih memilih Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi untuk menjalankan UU Desa. Ia menyarankan agar Kemendagri mengurusi setingkat kecamatan ke atas.
"Pasal 18 UUD 1945 juga mengakui adanya hak recognisi desa yang berkedudukan di wilayah kabupaten, namun tidak di bawah pemerintah kabupaten. Dan kabupaten fungsinya hanya sebagai fasilitator, pembinaan dan pengawasan," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala
Baca SelengkapnyaAnies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bersifat tersebuka melibatkan berbagai komunitas orang muda, mahasiswa, dan pemuda lintas iman.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU mengatakan, salah satu hal yang disepakati adalah tentang tema debat yang awalnya mengandung tujuh tema dirampingkan menjadi enam.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaDukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca Selengkapnya