Fenomena Supermoon, Masyarakat Pantura Diminta Waspadai Gelombang Tinggi
Merdeka.com - Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang meminta meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat Pantai Utara (Pantura) munculnya gelombang supermoon yang bakal terjadi, Senin (21/1) malam. Sebab air pasang diperkirakan mencapai 130 sentimeter.
"Badai supermoon bakal menampakkan diri tiga jam dari pukul 21.00 sampai 00.00. Kita prediksi ada kenaikan gelombang pasang ke daratan dari kondisi normal 100 meter sampai 130 sentimeter," kata Analis Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Sediyanto saat dikonfirmasi.
Sediyanto menyebut, adanya gelombang supermoon masyarakat setempat berkesempatan melihat langsung penampakan bulan purnama merah darah yang terlihat di langit. Maka dari itu mengimbau pada para nelayan setempat.
"Nelayan juga harus waspada adanya naiknya air pasang dengan bersamaan jam melaut mereka yang dilakukan pada malam hari. Kondisi," ujar dia.
Adanya gelombang supermoon, ia meminta masyarakat tidak terlalu mengkhawatirkan keberadaan naiknya air pasang yang terjadi tiga jam pada malam nanti, karena dapat tidak terlalu dirasakan secara signifikan.
"Efeknya beda dengan tahun kemarin gelombang sedikit berbeda dengan tahun lalu. Untuk tahun ini kenaikan air pasangnya lebih rendah," kata Sediyanto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Super Blue Moon adalah sebuah peristiwa langka di mana bulan purnama muncul dua kali dalam satu bulan dan posisinya berada pada Perigee.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca SelengkapnyaKondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaPangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca Selengkapnya