Fahri Hamzah: Kinerja Kejagung Paling Baik di Antara Penegak Hukum
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyoroti kinerja aparat penegak hukum Indonesia. Menurut dia, yang paling menonjol adalah Kejaksaan Agung (Kejagung).
Fahri berprinsip, tolok ukur kinerja penegak hukum dengan seberapa besar lembaga tersebut bisa mengembalikan uang rakyat yang dicuri. Bahkan, dia menyindir penegak hukum jangan banyak bergaya saja.
Hal itu diungkap Fahri dalam akun Twitternya, dikutip merdeka.com, Senin (27/9). Dalam unggahan tersebut, Fahri menyertakan tabel bahwa Kejagung berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp26,1 triliun, Polri Rp388 miliar, dan KPK sebesar Rp331 miliar.
“Lihat tabel ini saja dan lihat kinerja pengembalian uang negara, bandingkan @KPK_RI dan @KejaksaanRI. Sebagai rakyat aku berteriak, JANGAN BANYAK GAYA, KEMBALIKAN UANG RAKYAT,” tulis Fahri.
Lihat tabel ini saja dan lihat kinerja pengembalian uang negara, bandingkan @KPK_RI dan @KejaksaanRI . Sebagai rakyat aku berteriak, JANGAN BANYAK GAYA, KEMBALIKAN UANG RAKYAT! pic.twitter.com/XioNvwOqEn
— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) September 26, 2021Saat dihubungi merdeka.com, Fahri mendorong agar pemberantasan korupsi dikaitkan langsung dengan jumlah pengembalian kerugian negara dan uang rakyat. Sebab, kata dia, apabila pemberantasan korupsi diberi makna lain kampanye dan lain-lainnya itu tidak ada manfaatnya.
“Bagi rakyat kita, memerlukan tindakan penegakan hukum yang punya efek pengembalian kerugian keuangan negara dan sekarang KPK juga sudah mulai berorientasi pada pengembalian kerugian negara atau yang disebut sebagai pemulihan aset,” jelas Fahri kepada merdeka.com.
Fahri menambahkan, Kejagung punya kinerja paling efektif dalam pemberantasan korupsi. “Jika didefinisikan secara langsung maka lembaga yang paling banyak pengembalian negaranya saya anggap sebagai lembaga yang berfungsi performanya paling baik,” katanya.
Sementara soal banyak gaya yang diungkap dalam Twitternya, Fahri mengatakan, jangan sampai penegak hukum justru banyak memakan uang negara, namun tidak mampu mengembalikan uang negara lebih banyak lagi.
“Mohon maaf saya katakan bergaya kirim manuver kanan kiri dengan segala macam kampanyenya, tetapi faktanya keuangan negara tidak kembali sebesar biaya-biaya atau anggaran APBN yang dipakai dalam memberantas korupsi,” tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaFahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Baca SelengkapnyaUpaya hukum harus dimaksimalkan agar kerugian negara yang hilang bisa dikembalikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berawal dari pengakuan Kuasa Hukum Fahri Bachmid yang ternyata sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Firli.
Baca SelengkapnyaMenurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.
Baca SelengkapnyaDemi menyambung hidup, sosoknya diketahui tak hanya bertugas sebagai abdi negara.
Baca SelengkapnyaKabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaHasil sengketa Pilpres punya pengaruh terhadap kemampuan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca Selengkapnya