Fadli Zon Nilai Ngawur Pemerataan jadi Alasan Pemerintah Pindah Ibu Kota Negara
Merdeka.com - Presiden Jokowi rencananya akan memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Lokasinya berada di Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai tak ada urgensinya untuk memindahkan ibu kota negara. Menurut dia, Pemerintah seharusnya lebih fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Ini bukan timing yang tepat untuk melakukan pemindahan ibu kota, karena urgensinya tidak ada. Kecuali persoalan kemiskinan, pengangguran persolan-persoalan mendasar dan kebutuhan rakyat sehari-hari itu yang perlu difokuskan," kata Fadli saat ditemui usai acara The 3rd World Parliamentary Forum On Sustainable Development (WPFSD) yang bertempat di Hotel Patra Jasa, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (4/9).
Fadli menjelaskan, perpindahan ibu kota tidak wajib untuk pindah dan seharusnya pemerintah melihat kondisi ekonomi.
"Kita tidak melihat harus wajib pindah ibu kota, bukan berarti tidak boleh. Tapi kita juga harus melihat kondisi ekonomi kita. Kalau ekonomi kita pertumbuhannya 8 persen 10 persen itu okelah. Kalau kita masih berutang itu, tadi BPJS (aja) susah. Bagaimana mengeluarkan anggaran di atas lebih Rp 400 triliun," imbuh Fadli.
Terkait alasan pemerintah memindahkan ibu kota untuk pemerataan, Fadli berpendapat hal tersebut tidak tepat dan ngawur.
"Pemerataan itu, bukan hanya dikerjakan dengan pemindahan ibu kota agak kurang tepat. Iya agak ngawurlah sebenarnya," ungkapnya.
"Jadi politik anggaran yang harus diperbaiki, bukan ibu kota-nya yang harus dipindah kalau mau pemerataan," sambung Fadli.
Saat ditanya kapan waktu ibu kota yang tepat untuk pindah. Fadli menyarankan saat ekonomi Indonesia sudah baik. "Iya kalau ekonomi sedang bagus, sekarang orang masih banyak yang susah, kok mau pindah ibu kota," ujarnya.
"Itu PNS saja berat mau pindah ke sana (Kaltim), kedutaan-dutaan besar dan sebagainya. Sementara, kalau misalnya split capital yang dekat-dekat dengan itu tidak ada masalah," ujar Fadli.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan ASN di Sumsel Netral di Pemilu 2024
atoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Debat Cawapres, Mahfud: Punya Rumah Semudah Punya Motor
Segala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan rakyat, termasuk memelihara fakir miskin seperti ketentuan Pasal 34 ayat 1 UUD.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Gelar Operasi Pasar Murah se-Sumsel: Agar Tak Terjadi Panic Buying
Fatoni mengatakan dalam penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar mendapatkan hasil yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaWali Kota Tangsel Kawal Langsung Jokowi Bagikan Bantuan Pangan di Tangsel
Bantuan ini diyakin bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat
Baca SelengkapnyaApresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara
Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.
Baca SelengkapnyaBerlatar Belakang Pengusaha, Gibran Dipercaya Bakal Kuasai Debat Cawapres Tema Ekonomi
Fikri menuturkan, Gibran juga menguasai topik lainnya seperti keuangan, perdagangan, dan Pengelolaan kota.
Baca Selengkapnya