Fadli Zon minta semua pihak hargai proses hukum yang menangkan Setya Novanto
Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto (Setnov) lolos sebagai tersangka korupsi e-KTP. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta semua pihak berserah kepada putusan hakim.
Fadli sendiri mengakui belum berkomunikasi dengan ketua umum Partai Golkar itu usai putusan praperadilan pada Jumat (29/9) lalu.
"Saya kira kita menghargai proses hukum sebagaimana kita menghargai proses hukum sebelumnya juga. Kita lihatlah nanti bagaimana," kata Fadli saat menghadiri upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10).
Fadli enggan mengomentari tudingan cacat hukum pada putusan Hakim Cepi. Menurutnya, biarkan saja ahli hukum yang menjawab.
"Itu kan ahli-ahli hukumlah yang tahu. Di mana ada kejanggalan atau argumentasinya. Kan selalu dalam setiap keputusan kan ada pro dan kontra," kata dia.
Ketika ditanya dugaan tindak pidana korupsi oleh Setnov, Fadli pun meminta menyerahkan pada undang-undang saja. Ia menyatakan bukan kapasitasnya menilai apakah Setnov salah atau tidak.
"Masalah hukum dan proses hukum saya kira kita serahkan aja kepada institusi yang ada. Dalam hal ini itu kan domainnya yudikatif," kata dia.
Perihal Hak Angket yang terus berlanjut, Fadli meminta semua pihak menghormati keputusan DPR.
"Kita menghargai hak ini sebagai bagian dari DPR untuk melakukan tugas pengawasan dan dijamin undang-undang konstitusi kita," tukasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca Selengkapnya