Facebook terus investigasi skandal Cambridge Analytica
Merdeka.com - Vice President of Public Policy Facebook untuk Asia Pasifik Simon Milner menegaskan, akan ada tindakan pada Cambridge Analytica terkait jebolnya data pengguna Facebook yang selama ini gencar diberitakan. Sekarang ini Facebook juga tengah mengadakan investigasi lanjutan terhadap Cambridge Analytica.
"Kami minta untuk menunggu sampai hasil investigasi itu selesai dulu itu. Jadi meskipun ada arahan bahwa kami diminta untuk berhenti sementara oleh komisi informasi," kata Simon saat rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Menurutnya, Facebook akan terus fokus melakukan penyelidik pada Dr Kogan dan Chambrige Analityca. Hal itu, kata dia, akan tetap ditempuh oleh Facebook.
"Itu kami tidak berhenti dalam lakukan investigasi kami. Saat investigasi selesai maka kami akan menempuh tindakan ke Dr Kogan dan Chambridge. Itu jelas kami tempuh," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi I DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Facebook Indonesia. Dalam rapat tersebut Facebook membantah adanya kebocoran data penggunnya.
"Namun, penting untuk saya sampaikan bahwa tidak pernah terjadi kebocoran data dari Facebook. Kejadian ini bukanlah kejadian ini bukanlah kejadian dimana pihak ketiga menembus sistem Facebook atau berhasil lolos dari perangkat pengamanan data yang kami miliki," kata Kepala Kebijakan Publik Facebook untuk Indonesia, Ruben Hattari dalam RDP, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah berita besar tentang AI besutan Meta.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya