Epidemiolog Ingatkan Bahaya Tentang Covid-19 Varian Delta dan Omicron
Merdeka.com - Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan semua pihak terkait dua kombinasi maut terkait Covid-19, yang dihadapi menjelang dan di awal 2022. Ini menanggapi membludaknya pengunjung di sejumlah destinasi wisata.
Dua kombinasi maut yang dia maksud yakni varian Delta dan Omicron. Dua varian ini sama-sama berbahaya dan masih menjadi masalah.
"Kita tidak boleh lengah dengan adanya anggapan yang seakan-akan Omicron ini tidak berbahaya, atau dianggap gejalanya ringan," kata Dicky kepada merdeka.com, Minggu (2/1).
Gejala ringan yang muncul sejauh ini, harus dipahami terjadi karena orang yang terjangkit Covid-19 sudah divaksinasi. Namun kewaspadaan tetap harus dijaga, lantaran ada kelompok masyarakat yang bisa mengalami perburukan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPetugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaTren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya