Elite Hanura Jatim pesta miras, kader sebut banyak 'Abu Nawas'
Merdeka.com - Ancaman Ketua Umum nonaktif Partai Hanura, Wiranto. Senin (28/11) kemarin, ternyata tidak diindahkan para kader Hanura di Jawa Timur. Gaduh di internal partai hingga hari ini masih memanas.
Kisruh internal Hanura Jawa Timur ini berkaitan dengan restrukturisasi di tubuh DPD Hanura Jawa Timur beberapa waktu lalu, termasuk penunjukan Eddi Rahmat sebagai Plt Ketua DPC Surabaya menggantikan Wisnu Wardhana yang terjerat dugaan kasus korupsi PT Panca Wira Usaha (PWU).
Persoalan ini bisa diredam saat Wiranto turun tangan dan mengancam kader-kadernya yang masih suka bikin gaduh. Ancaman ini disampaikan Wiranto saat menghadiri acara pengukuhan DPC-DPC se-Jawa Timur dan Rakerda I DPD Hanura Jawa Timur di Surabaya, Senin (28/11) kemarin.
Sayang, peringatan keras Wiranto yang masih berumur sehari ini sudah dilupakan. Kegaduhan kembali muncul. Foto-foto terkait beberapa petinggi DPD Hanura Jawa Timur menggelar pesta minuman keras mengenakan atribut partai di sebuah rumah karaoke, dipersoalkan oleh beberapa pengurus di Surabaya.
Salah satunya Sekretaris DPC Hanura Surabaya, Agus Santoso. Dia mengaku menerima foto-foto tersebut dari seseorang yang dikirim kepada ponselnya.
"Kenapa foto ini tidak dikirim ke DPC, bukan DPD? Di DPD sudah penuh dengan 'Abu Nawas,' makanya diserahkan ke DPC," dalih Agus yang didampingi empat pengurus DPC Hanura Surabaya, Selasa (29/11).
Beberapa petinggi DPD Partai Hanura Jawa Timur yang ikut menggelar pesta miras di sebuah rumah karaoke itu dan yang dikenali oleh Agus antara lain; Sekretaris DPD Warsito, Husain, Eko Purwanto (Bapilu) dan I Wayang Dendra (bendahara).
Selain itu, dirinya oleh si pengirim foto, yang tidak disebutkan namanya oleh Agus, dianggap kader paling vokal. "Saya termasuk salah satu orang paling vokal. Saya tidak ingin, saya ketika duduk di Partai Hanura ini, tidak ingin partai ini diinjak-injak oknum. Ini adalah partai saya terakhir. Saya tidak akan pindah-pindah lagi, saya akan berhenti kalau sudah tidak cocok," tegasnya.
Agus juga mengaku, sudah melaporkan peristiwa yang dinilainya melanggar etika partai dan moral kerena menggelar pesta miras dengan menggunakan atribut partai itu ke DPP Partai Hanura.
"Saya sudah lapor ke ketua umum (Wiranto) tapi belum direspons, ke sekjen juga tidak direspons, hanya dibaca saja," katanya.
"Hanya ke ketua bidang organisasi, juga sudah dibaca dan merespons: Agar segera membuat surat ke DPP, bersama ketua dewan penasehat DPD untuk menindaklanjuti masalahnya, karena saya (DPC) di bawah DPD," sambungnya.
Sementara Warsito, yang dikenali Agus dalam foto ikut pesta miras di rumah karaoke saat dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya, enggan berkomentar.
"No comment. Kalau lewat telepon begini saya tidak bisa berkomentar," singkat Warsito.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wiranto kini bertugas mengelola akun sosial media Korem Bengkulu. Tujuannya, memberitahu seluruh kegiatan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaAnies menyampaikan, contoh nyatanya dapat dilihat pada daerah yang berada di luar Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menjadi pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca Selengkapnya