Eks Sekretaris FPI Sulsel Bantah Terduga Teroris AA pernah Jadi Anggota
Merdeka.com - Salah satu tersangka terorisme berinisial AA yang telah diboyong ke Jakarta, Kamis kemarin, disebut polisi sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI). Hal ini dibantah oleh mantan pengurus FPI Sulsel, organisasi yang telah dibekukan oleh pemerintah.
Eks sekretaris FPI Sulsel, Agussalim mengatakan, AA atau Ahmad Aulia tidak pernah mendaftar sebagai anggota FPI.
"Meskipun dia Ahmad Aulia ini mengaku pernah ikut kegiatan FPI, itu tidak otomatis jadi anggota FPI. Tidak semudah itu karena ada prosedurnya," kata Agussalim saat dikonfirmasi, Jumat (5/2).
Dijelaskan, persyaratan masuk sebagai anggota FPI itu antara lain lima kali mengikuti kegiatan amar ma'ruf FPI, misalnya ikut aksi penolakan Miras dan 12 kali ikut kegiatan taklim.
Kalau persyaratan itu dipenuhi, terangnya, barulah diusulkan oleh DPC dengan persetujuan DPD dan DPW. Jika disetujui, barulah berhak jadi anggota ditandai dengan Kartu Identitas Front (KIF).
Soal pengakuan tersangka terorisme bahwa pernah mengikuti kegiatan baiat FPI dukungan atas ISIS, Agussalim juga bantah.
Dia menduga, pengakuan itu berawal dari kegiatan seminar FPI Sulsel tahun 2015 lalu yang menghadirkan beberapa pemateri. Di antaranya Ustadz Basri, napiter yang meninggal dunia dalam tahanan tahun 2018.
"Tema seminar kala itu tentang kondisi peta perpolitikan global dunia. Tidak ada semacam baiat di dalamnya. Itu tergantung masing-masing orang menafsirkan," ujarnya.
Sehari sebelumnya, 19 tersangka terorisme yang tertangkap oleh tim Densus 88 Antiteror di wilayah Sulsel, 6 dan 7 Januari lalu yakni Makassar, Gowa dan Enrekang telah diboyong ke Mabes Polri, Kamis, (4/2) kemarin untuk proses hukum lebih lanjut.
Mereka diterbangkan dari bandara lama Sultan Hasanuddin dengan pengawalan ketat. Pesawatnya transit di Gorontalo untuk menjemput tersangka terorisme lainnya. Kemudian lanjut ke Jakarta.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Merdysam tidak menyebut satu nama saja dari tersangka itu yang mengaku sebagai simpatisan dan anggota FPI.
"Jadi yang dibawa ke Jakarta hari ini, 19 dari 23 orang yang sebelumnya diamankan. Dari hasil pemeriksaan, rata-rata mereka ini adalah anggota dan simpatisan FPI di Makassar sesuai pengakuannya," kata Merdysam, Kamis kemarin.
Dan salah satunya itu lelaki AA yang telah merangkai bom berupa rangkaian sistem elektrik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Firli dijadwalkan diperiksa pada 26 Februari pukul 10.00 wib di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri lantai 6 Gedung Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.
Baca Selengkapnyaberkas atas nama tersangka Firli Bahuri telah dikirimkan ke JPU Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca Selengkapnya