Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dukung Terobosan Penanganan Covid-19, Hendi Jadi Relawan Donor Plasma Darah

Dukung Terobosan Penanganan Covid-19, Hendi Jadi Relawan Donor Plasma Darah Hendi Jadi Relawan Donor Plasma Darah. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan donor plasma darah guna penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang. Bertempat di RSUP Dr Kariadi Kota Semarang, Calon Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun melakukan serangkaian pengecekan kesehatan terlebih dahulu, sebelum menjalani proses pengambilan plasma darah. Datang ke RSUP Dr. Kariadi pada Kamis (3/12/2020) pukul 9.30 WIB, Hendi selesai melakukan proses pendonoran plasma darah sekitar pukul 12.00 WIB.

Adapun transfusi Plasma Convalescent yang merupakan antibodi eks pasien Covid-19 saat ini menjadi salah satu metode paling efektif untuk menyembuhkan pasien Covid-19, serta dapat menekan jumlah pasien yang terpapar virus tersebut. Secara detail, transfusi plasma convalescent merupakan terapi yang menggunakan bagian plasma darah penyintas COVID-19 yang telah sembuh.

Pasalnya, saat seseorang terinfeksi virus corona, sistem imun tubuhnya akan mulai memproduksi antibodi, khususnya sel pelindung yang mengenali dan melawan virus corona, dan tersimpan dalam darah. Untuk itu, penyediaan plasma convalescent bagi pasien Covid-19 saat ini juga dianggap menjadi salah satu upaya konkret dalam penanganan virus Corona.

Hendi sendiri menjadi pendonor plasma darah setelah sempat terpapar Covid-19, dan dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan selama 10 hari. Dirinya saat itu juga termasuk pasien Covid-19 yang sembuh setelah melakukan serangkaian penyembuhan dengan terapi plasma convalescent. Maka dengan cukup efektifnya penyembuhan melalui metode tersebut, Hendi mendukung terapi plasma convalescent untuk bisa digencarkan lebih masif.

"Saya salah satu orang yang terkena Covid, dan merasakan kesembuhan lewat metode plasma convalescent. Alhamdulillah saya merasakan bahwa ini metode yang luar biasa untuk membantu kesembuhan. Sehingga saya berdiskusi dengan para dokter, untuk metode ini bisa dimasifkan untuk membantu masyarakat Kota Semarang yang sedang terkena Covid-19," tutur Hendi.

Namun di sisi lain, Hendi menyebutkan masih ada sejumlah kendala untuk melakukan terapi plasma convalescent secara masif dalam penanganan Covid-19, khususnya di Kota Semarang. "Pertama, tidak semua orang yang sudah sembuh bisa mendonorkan plasma darahnya, karena harus tidak memiliki komorbid. Kedua, meskipun ada yang bisa menjadi pendonor, tidak semua mau melakukannya," terangnya.

Untuk itu Hendi mengharapkan masyarakat, khususnya di Kota Semarang, yang telah sembuh dari Covid-19 dapat memiliki kesadaran diri untuk bisa ikut mendonorkan plasma darahnya. "Sehingga, covid ini memang belum selesai, tapi kita tidak perlu takut selama menjalankan protokol kesehatan dalam setiap kesempatan apapun. Karena kalau ini bisa dilakukan, Insya Allah masyarakat bisa lebih baik dan lebih sehat lagi," tekannya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Mengenal Imunodefisiensi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Mengenal Imunodefisiensi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Imunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya