Dukung Jokowi-JK, Aktivis 98 ingatkan perjuangan reformasi
Merdeka.com - Front Indonesia Muda (FIM) yang berasal dari aktivis 1998 mengingatkan pada perjuangan reformasi kala itu. Mereka menyadari Pilpres 2014 terjadi perpecahan. Ada yang ke kubu Prabowo, ada juga yang ke kubu Jokowi. Namun FIM kembali mengingatkan perjuangan reformasi yang menjatuhkan rezim Soeharto melalui orde barunya.
Menurut Sekjen FIM Gufran Al Rivai keringat, cucur darah dan perjuangan meruntuhkan kekuasaan orde baru harus dipertahankan pada era reformasi ini. Jika Prabowo naik mereka khawatir kepemimpinan diktator ala militer kembali terjadi.
"Nanti akan kembali kepada pemerintahan yang serba mengekang dan represif. Kami pelaku sejarah tahun 1998 dan kami tahu seperti apa saat itu?," terang dia di sela deklarasi dukungan terhadap Jokowi - Jusuf Kalla, di Cafe Ngopi Doeloe, Bandung, Selasa (3/6).
Dia mengaku tak memiliki kepentingan apapun dalam Pemilihan Presiden 2014 ini. Hanya saja dia ingin bangsa ini menjadi negara demokrasi yang bersih dan sehat.
"Kami melihat permasalahan 98 tidak pernah ada yang clear, secara hukum tidak bisa dibuktikan. Jika pilpres 2014 ini terlihat mana yang pro rakyat dan militer, kenapa tidak diberi ke ruang kepada sipil. Jokowi mungkin lahir dari rakyat, sedangkan Prabowo dari militer," ujarnya.
Bagi mereka Prabowo Subianto yang ketika 1998 menjadi Pangkostrad masih berlumur dosa akan pelanggaran HAM. Capres dari Gerindra itu dinilai masih tidak bisa membuktikan di mana 13 aktivis yang hilang dan belum kembali hingga sekarang.
"Ada statement yang menyebut bahwa Prabowo bersih dari pelanggaran HAM, menurut kami ini masih ada masalah. Kalau klaim mana bukti. Kalau benar bersih tolong yang masih hidup kembalikan. Kalau ada tapi mati di mana jasadnya," kata Ketua Front Indonesia Muda Febrianto.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaLangkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.
Baca Selengkapnya