Dugaan korupsi, Unsoed diperiksa Inspektorat Kemendikbud
Merdeka.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Haryono Umar mendatangi Universitas Jenderal Soedirman. Kedatangan mantan wakil Ketua KPK ini untuk menelisik dugaan korupsi di kampus itu dengan PT Aneka Tambang.
Selain itu, tim yang dipimpin Haryono Umar juga melakukan audit keuangan terutama pengelolaan dana Badan Layanan Umum.
"Kami dapat informasi ada banyak permasalahan di Unsoed," kata Haryono di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (6/3).
Haryono mengatakan bahwa Menteri Pendidikan Muhammad Nuh sudah mendengar soal dugaan kasus korupsi di Unsoed yang menjerat sejumlah petingginya. Setelah itu, kata dia, Menteri Nuh langsung memerintahkan dirinya untuk segera menelisik kasus tersebut.
Saat ini, Kejaksaan Negeri Purwokerto sedang menyidik dugaan kasus korupsi kerjasama Unsoed dengan PT Antam. Nilai kerugian negara akibat korupsi itu diduga mencapai Rp 2 miliar dari total proyek senilai Rp 5,8 miliar. Kejaksaan negeri Purwokerto sendiri telah menetapkan tiga petinggi termasuk Rektor Unsoed Edy Yuwono.
Selain menanyakan dugaan kasus korupsi Unsoed, Haryono juga mengumpulkan informasi tentang pengelolaan keuangan di Unsoed. "Pemeriksaan ini dilakukan agar Unsoed taat aturan dengan manajemen keuangan yang transparan dan kredibel agar kinerjanya baik," katanya.
Dia mengatakan, Tim akan mengumpulkan informasi dari seluruh pejabat Unsoed terkait kasus dugaan korupsi itu. Temuan itu nantinya akan dilaporkan ke Menteri Pendidikan. Menurut dia, hasil temuan itu akan dijadikan acuan tindak lanjut kebijakan pengelolaan keuangan di perguruan tinggi.
Haryono juga ditugaskan untuk memeriksa kerjasama-kerjasama yang dilakukan Unsoed dengan pihak lain. Menurut dia, kerjasama yang dilakukan sangat rawan dimanipulasi dan menjadi ladang korupsi. "Kami akan audit kerjasama-kerjasama yang dilakukan Unsoed dengan pihak lain," terangnya.
Selain melibatkan Irjen Kemendikbud, Haryono juga akan menggandeng KPK untuk mengawasi pengelolaan keuangan di perguruan tinggi termasuk Unsoed. "Ini untuk tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang ke depannya," kata dia menambahkan.
Pembantu Rektor II Unsoed, Eko Haryanto menyambut baik kedatangan Irjen yang sedang melakukan audit itu. Menurut dia, sistem pengelolaan keuangan BLU memang terbilang baru. Sehingga, kata dia, Unsoed perlu belajar lebih lanjut lagi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya anggaran sekira Rp60 miliar diselidiki Kejari Makassar tahun anggaran 2022 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam perkara korupsi komoditi timah, sebagian dari tersangka telah dikenakan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaSudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca Selengkapnya