Dua tahun tidak aktif, 99 koperasi di Kota Malang dibekukan

Merdeka.com - Seratus Koperasi dari 765 Koperasi yang terdata di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang hanya sekadar papan nama alias tidak aktif. Hasil verifikasi faktual dan administrasi menunjukkan koperasi tersebut dalam kondisi sakit.

"Ditemukan fakta, sekitar 100 koperasi hanya tinggal plang namanya saja. Mereka tidak menyelenggarakan kewajiban Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama 2 tahun berturut turut," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, Anita Sukmawati di Rapat Kerja Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Daerah Kota Malang, Rabu (17/2).

Dari jumlah 100 itu, kata Anita, hanya satu koperasi yang bisa diselamatkan dan masih bisa beroperasional dengan catatan. Sementara 99 koperasi akan segera dibekukan.

Sekitar 900 ribu warga Kota Malang tercatat sebagai anggota koperasi, yang berarti peran koperasi sangan strategis dalam pembangunan masyarakat, khususnya UMKM.

Koperasi Kota Malang juga dinilai sebagai barometer perkembangan koperasi di Jawa Timur. Karena, di luar 100 koperasi yang tidak sehat itu, banyak koperasi yang lain memiliki banyak prestasi.

Ketua Umum Dekopinda Jawa Timur, Mubin, berpesan agar koperasi dalam ruang geraknya harus mematuhi prosedur peraturan perundang-undangan. Peran koperasi harus mampu mengedukasi anggotanya dalam banyak aspek, termasuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

"Termasuk urusan aturan dan administrasi koperasi harus dipatuhi," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Moch Anton mengimbau kepada para pengurus koperasi agar tidak hanya bertumpu pada usaha simpan pinjam. Upaya-upaya kreatif harus dilakukan untuk dapat berperan lebih maksimal.

"Koperasi harus mampu berperan dalam meningkatkan kualitas UMKM. Terlebih sudah masuk MEA, maka koperasi harus mampu berkiprah lebih banyak lagi," kata Anton.

Dalam kesempatan itu, Anton juga menyerahkan surat ketetapan pada 4 koperasi angkutan umum. Anton meminta koperasi untuk memperhatikan proses sertifikasi atas status badan hukumnya.