DPR nilai tak masuk akal helikopter di Poso jatuh karena petir
Merdeka.com - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meminta TNI segera menyelidiki penyebab jatuhnya Helikopter jenis Bell 412 EP No 5171 di wilayah Kasiguncu Poso Pesisir, Minggu (20/3) kemarin. Apalagi, kecelakaan pesawat milik TNI kerap terjadi dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Mahfudz minta TNI periksa seluruh alutsista yang ada. Dengan demikian, bisa diketahui mana saja pesawat atau helikopter yang masih layak atau tidak layak untuk digunakan lagi.
"Diharapkan TNI segera periksa seluruh pesawat untuk memastikan kelayakan operasionalnya," kata Mahfudz di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3).
Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari fraksi PKS, Sukamta mengatakan, kecelakaan yang terjadi terhadap pesawat dan helikopter TNI tak bisa dianggap remeh. Sebab kecelakaan sudah sering terjadi belakangan ini.
Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini melanjutkan, meskipun belum diketahui secara pasti penyebab utama jatuhnya helikopter ini, namun ia heran bila cuaca buruk yang mengakibatkan pesawat tersebut jatuh. Hal ini karena helikopter TNI sudah dilengkapi oleh peralatan penangkal petir.
"Bukankah umumnya pesawat dan helikopter itu dilengkapi dengan alat anti petir? Kalaupun helikopter yang jatuh di Poso ini dilengkapi alat anti petir, bagaimana kondisinya? Saya mendesak agar dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pastinya sebagai bahan evaluasi," tukas dia.
Jika memang benar karena cuaca sebagai penyebabnya, ia meminta baik dari DPR dan TNI perlu meninjau ulang kebijakan alutsista yang mencakup pembelian dan maintenancenya. Apalagi DPR sendiri sudah menggelontorkan anggaran untuk Minimum Essential Force.
"Pemerintah harus beli alutsista yang benar-benar berkualitas dan mesti terus melakukan maintenance berkala secara serius. Kita semua berharap ke depannya kecelakaan-kecelakaan alutsista tidak terjadi lagi, zero accident," harap Sukamta.
Hal serupa juga diungkapkan anggota Komisi I DPR, Boby Rizaldi. Ia mengungkapkan duka citanya atas gugurnya 13 anggota TNI dalam jatuhnya helikopter TNI AD di Kasiguncu, Poso itu. Terlepas dari itu, ia berharap agar personel TNI dapat segera mengevakuasi dan mengevaluasi atas operasi tersebut.
Pasalnya, Boby menilai buruk tidaknya cuaca sebetulnya sudah dapat diprediksi dengan baik. Untuk itu Boby pun mengaku heran kerap kali terjadinya kecelakaan pesawat yang diakibatkan oleh cuaca buruk. Untuk mengantisipasinya, Ia meminta TNI lebih baik lagi dalam memantau cuaca sehingga musibah atas faktor cuaca bisa diminimalisir.
"Sudah cukup banyak kecelakaan heli atas cuaca seperti heli Bolkow di Cianjur. TNI AD penerbang harus cek kembali kesiapan Weather Radar dan evaluasi Flight Plan termasuk Instrumen Flight Rules (IFR) dan Visual Flight Rule (VFR)," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaSelain meninjau kesiapan pesawat tempur, Presiden Jokowi juga menyaksikan penampilan atraksi udara.
Baca SelengkapnyaAnies disebutnya kesulitan mendaratkan helikopter yang ditumpanginya, karena mendapat penolakan mendarat diberbagai tempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya telah dievakuasi dengan helikopter ke Timika
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, seharusnya semua fasilitas milik negara terbuka untuk sekedar pendaratan transportasi udara.
Baca SelengkapnyaHampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaKeduanya menaiki helikopter dan melihat langsung situasi Pelabuhan Merak melalui pantauan udara.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca Selengkapnya