Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya lagi kasus gagal ginjal akut. Sebab, penyakit gagal ginjal akut ini kembali ditemukan.
"Kita juga kepada pemerintah dalam hal ini Kemenkes untuk bersama-sama kita telaah dan pelajari, dan kemudian melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu dan keras menurut saya, supaya hal ini tidak terjadi lagi," ujar Dasco di DPR, Jakarta, Selasa (7/2).
Komisi IX DPR juga diminta untuk segera memberikan atensi terhadap kemunculan kembali gagal ginjal akut. Pemerintah dan DPR perlu menelaah apa yang menjadi penyebab munculnya gagal ginjal akut. Apalagi sebelumnya obat-obatan yang diduga menjadi penyebab telah ditarik.
"Oleh karena itu kita sudah sampaikan, kita akan minta komisi teknis dan pemerintah untuk menelaah kenapa hal ini bisa terjadi lagi, apakah itu sisa obat yang belum ditarik, karena yang sudah beredar di masyarakat ini kan juga agak susah apalagi di daerah pelosok," ujar Dasco.
Temuan itu harus menjadi bahan evaluasi ke depan. Supaya mengantisipasi munculnya kembali gagal ginjal akut.
"Untuk itu kita jadikan evaluasi dan kemudian menjadi suatu tindakan terukur dan tegas dalam hal antisipasi hal tersebut supaya tak terjadi lagi," kata Dasco.
Sebelumnya, Kementerian kesehatan kembali mendapatkan laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA). Padahal, tak ada tambahan kasus sejak Desember 2022.
"Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr M Syahril dalan rilis resminya, Senin (6/2).
Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Syahril menjelaskan, satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun yang mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023.
"(Kemudian, anak tersebut) diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil atau anuria," jelas Syahril.
Kemudian, lanjut Syahril, anak dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapatkan pemeriksaan. Pada tanggal 31 Januari, pasien mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
'Dikarenakan ada gejala GGAPA, maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM tetapi keluarga menolak dan pulang paksa," ujar Syahril.
Lalu, pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD. Sejak saat itu, kata Syahril, pasien sudah mulai buang air kecil.
"Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole. Namun, tiga jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," kata Syahril.
Sementara itu, satu kasus lainnya yang masih merupakan suspek adalah anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari. Kemudian, anak mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.
"Pada tanggal 30 Januari, (anak) mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan," jelas Syahril.
Advertisement
Lebih lanjut, Syahril merinci bahwa pada tanggal 2 Februari, anak dirawat di RSUD Kembangan. Kemudian, anak dirujuk dan masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta hingga saat ini.
"Pada saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini," imbuh Syahril.
Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
"Kasus ini bukan disebabkan oleh virus dan bakteri, tapi oleh unsur toksin yang mencemari beberapa obat sirop," kata Syahril. [eko]
Baca juga:
Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Kemenkes: Jangan Beli Obat Tanpa Resep Dokter
Potret Ortu Korban Gagal Ginjal Akut Berkaos Hitam 'Kukira Obat Ternyata Racun'
Polisi Kirim Hasil Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI ke BPOM
Temuan Baru Kasus Gagal Ginjal Akut, DPR Soroti Pengawasan Obat Dilakukan BPOM
Muncul Dua Kasus Gagal Ginjal Akut di Jakarta, Keluarga Korban Diminta Segera Melapor
Jokowi Minta Anak Muda Kreatif, Jangan Berpikir Hanya Ingin Menjadi PNS
Sekitar 22 Menit yang laluJelang Hari Raya Nyepi, Perajin Ogoh-Ogoh di Lumajang Banjir Pesanan
Sekitar 26 Menit yang laluPBB Sambangi Markas Golkar Hari Ini, Bakal Disambut Ketum Airlangga
Sekitar 34 Menit yang laluRisma Akui Kemensos Belum Punya Anggaran untuk Penderita Gagal Ginjal Akut
Sekitar 39 Menit yang laluTak Sabar Bertemu Jokowi, Warga Distrik Mannem Papua Kumpul di Food Estate Sejak Pagi
Sekitar 43 Menit yang laluKomisi III Desak Pemerintah Berantas Judi Online: Sudah Seperti Narkoba Bikin Candu
Sekitar 46 Menit yang laluBuntut Istri Pamer Kekayaan, Kepala BPN Jaktim Penuhi Panggilan KPK Klarifikasi Harta
Sekitar 50 Menit yang laluPPKM Award, Jokowi Apresiasi Peran Platform Digital Kesehatan Selama Pandemi
Sekitar 1 Jam yang laluMomen Ustadz Jenderal Bintang 1 Polri Ngaji Bareng 900 Narapidana, Penuh Renungan
Sekitar 16 Menit yang laluDulu Berkuasa, 3 Pensiunan Jenderal Polri Kini Bertani & Ternak Bebek di Kampung
Sekitar 51 Menit yang laluKeakraban Kombes Bhirawa dengan Perwira Tinggi, Ada Jenderal Berpengaruh di KPK
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Tangkap 379 Pelaku Kejahatan dalam Waktu 15 Hari
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 23 Jam yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 4 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 5 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluMakassar Siap Berpesta! 3 Faktor yang Membuat PSM Layak Jadi Kampiun BRI Liga 1 2022 / 2023
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami