Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Minta Masyarakat Tak Panik Angka Covid-19 Naik Jika Tracing Lebih Masif

DPR Minta Masyarakat Tak Panik Angka Covid-19 Naik Jika Tracing Lebih Masif Swab test massal di Depok. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IX Charles Honoris mengapresiasi langkah Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk meningkatkan testing dan tracing Covid-19. Namun, dia mengatakan, rencana tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

"Peningkatan kasus aktif hendaknya tidak membuat masyarakat panik, karena justru dengan testing dan tracing jauh lebih masif, kondisi rill penyebaran Covid-19 di masyarakat bisa tergambar dengan jelas," kata Charles dalam siaran persnya, Rabu (10/2).

Charles memandang, strategi pemerintah ini merupakan upaya menyusun sistem penanggulangan penyebaran Covid-19 lebih baik lagi. Dia menuturkan, harus diakui bahwa angka kasus Covid-19 yang tercatat selama ini berdasarkan tes PCR bukanlah angka riil.

"Artinya, realita jumlah angka positif di lapangan bisa jauh lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan Positivity Rate yang tinggi sekali, bahkan sempat mencapai 30% atau lebih 6 kali lipat dari standar WHO yakni 5% pada Januari lalu," beber Charles.

Politikus PDIP ini menegaskan, angka tidak riil ini membuat pemetaan di lapangan menjadi tidak akurat. Sehingga kebijakan penanganan menjadi kurang efektif. Oleh karenanya, keberanian Menkes Budi yang mengakui testing selama ini salah secara epidemologi patut diapresiasi.

"Langkah perbaikan Menkes yang akan menggenjot testing dengan metode swab antigen terhadap 15-30 orang kontak erat per kasus aktif dalam waktu 72 jam, harus didukung," dorong Chares.

Charles mencatat, langkah tes masif terkait sudah membuahkan hasil yang baik di India yang berpenduduk 1,4 miliar. Pada September 2020. Diketahui, dengan metode tersebut, India memiliki kasus baru 100.000 per hari, namun empat bulan kemudian terjun bebas ke 9.000-an atau terendah dalam 8 bulan terakhir.

"Kami berharap dengan metode testing dan tracing baru, yang berjalan simultan dengan program vaksinasi, bisa meredam penyebaran Covid-19. Tidak boleh ada euforia ataupun kelonggaran protokol kesehatan sebelum Covid-19 benar-benar hilang dari Indonesia," Charles memungkasi.

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin mengungkap strategi testing, tracing dan treatment (3T) yang saat ini dilaksanakan Kementerian Kesehatan. Budi menuturkan, strategi yang dianjurkan epidemiolog ini bakal membuat angka kasus positif Covid-19 melonjak naik. Ia pun sudah mengingatkan Presiden Joko Widodo.

"Jadi saya sudah ingatkan bapak presiden ini sudah terjadi di India, ini strategi di India. Yang akan terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (9/2).

Masukan para epidemiolog idealnya dilakukan tracing dan testing terhadap 15 sampai 30 kontak erat dari setiap kasus aktif dalam waktu 72 jam. Supaya bisa diidentifikasi siapa yang tertular dan bisa diambil langkah isolasi.

"Tujuannya adalah bisa cepat mengidentifikasi siapa yang tertular dan mengisolasi untuk mengurangi laju tertular," jelas Budi.

Kementerian Kesehatan menggunakan strategi yang agresif untuk mengidentifikasi secepatnya, mengisolasi dan melihat siapa yang tertular Covid-19. "Strategi menangani pandemi diberikan seluruh epidemiolog konsisten cuma satu mengurangi laju penularan," kata Budi.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini

Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024
Deretan Anggota DPR Lantang Bersuara Keras yang Terancam Kalah di Pemilu 2024

Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya