Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR Minta Aparat Tak Pakai Cara Kekerasan Selesaikan Konflik Lahan di Wadas

DPR Minta Aparat Tak Pakai Cara Kekerasan Selesaikan Konflik Lahan di Wadas Warga Desa Wadas Purworejo blokade bentrok dengan polisi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengecam insiden penyerbuan aparat kepolisian bersenjata terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini menyarankan, untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah antar kedua belah pihak. Seharusnya tanpa dilakukan penyerbuan dan penangkapan terhadap rakyat.

"Prihatin dan harus ada solusi. Musyawarah, tolong," kata Cak Imin dikutip dari keterangannya, Selasa (8/2).

Ketua Umum PKB ini menentang cara represif yang dilakukan aparat terkait pembebasan lahan di Wadas. Cak Imin menginginkan semua stakeholder, pemerintah dan aparat keamanan mencari jalan keluar yang lebih manusiawi.

Dia juga menyarankan agar ditempuh jalur dialogis sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.

"Kekerasan seperti di Wadas harus dihindari. Apapun alasan yang digunakan aparat, tindakan represif tidak bisa dibenarkan. Harus ada pihak penengah (mediator) agar peristiwa semacam ini tidak terjadi," ujar Cak Imin.

Diberitakan, LBH Yogyakarta mengecam masuknya tim pengukuran tanah dari BPN Purworejo yang mendapatkan pengawalan dari polisi ke Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. LBH Yogyakarta juga mengecam adanya tindakan intimidasi dan penangkapan kepada warga di Desa Wadas.

Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli mengatakan ,sejumlah intimidasi dialami warga Desa Wadas terkait dengan rencana pengukuran tanah itu. Yogi pun menuntut kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah untuk menghentikan pengukuran tanah di Desa Wadas.

"Kami, warga Wadas yang sejak awal konsisten untuk menjaga kelestarian alam dan menolak pertambangan batuan andesit di Desa Wadas, menuntut kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah untuk menghentikan pengukuran tanah dan rencana pertambangan di Desa Wadas, Bener, Purworejo," kata Yogi, Selasa (8/2).

"Kami menuntut kepada Kapolda Jawa Tengah untuk menarik aparat kepolisian dari Desa Wadas, serta menghentikan kriminalisasi dan intimidasi aparat terhadap warga Wadas," imbuh Yogi.

Kronologi

Yogi merinci ada upaya-upaya intimidasi terhadap warga Desa Wadas yang menolak pengukuran tanah dan menolak pertambangan andesit. Intimidasi ini diawali sejak Senin (7/2) kemarin.

"Senin, 7 Februari 2022 siang, ribuan aparat kepolisian mencoba kembali memasuki Desa Wadas. Diawali dengan baris berbaris di Purworejo, mendirikan tenda di Lapangan Kaliboto yang berlokasi di belakang Polsek Bener. Malam harinya, terjadi pemadaman listrik di Desa Wadas. Sementara desa-desa lainnya tetap menyala," tutur Yogi.

"Selasa, 8 Februari 2022, sekitar pukul 07.00 WIB, salah satu warga Wadas bersama istrinya yang kebetulan akan ke kota Purworejo menyempatkan diri untuk melihat kondisi di sekitar Polsek sambil sarapan. Tiba-tiba mereka didatangi beberapa orang polisi. Kemudian beberapa orang polisi tersebut membawa warga ini ke Polsek Bener," sambung Yogi.

Yogi menceritakan usai suaminya ditangkap, istrinya kemudian melarikan diri dan kembali ke Wadas. Yogi menerangkan sampai saat ini, satu warga tersebut masih belum diketahui kabar dan keberadaannya.

"Sekitar jam 08.00 WIB ribuan polisi bersenjata lengkap dengan anjing-anjingnya melakukan apel di Lapangan Kaliboto. Pukul 09.00 WIB, tim pengukur dari Kantor Pertanahan Purworejo mulai memasuki desa Wadas. Pukul 09.30 WIB, akses masuk ke Desa Wadas di sekitar polsek Bener sudah dipadati polisi," beber Yogi.

"Sekitar pukul 10.00 WIB, beberapa mobil polisi memasuki Wadas dan mencopoti poster-poster yang berisikan penolakan terhadap penambangan di Desa Wadas. Sekitar pukul 10.48 WIB, ribuan aparat kepolisian berhasil memasuki Desa Wadas menggunakan motor, mobil, dan jalan kaki," imbuh Yogi.

Yogi menjabarkan pada pukul 12.00 WIB, aparat kepolisian mengepung dan menangkap warga yang sedang mujahaddah di masjid. Sedangkan proses pengukuran yang dilakukan di hutan tetap berjalan. Sementara itu sekitar pukul 12.24 WIB aparat kepolisian mendatangi ibu-ibu yang sedang membuat besek di posko-posko jaga dan merampas semua barang mereka.

"Hingga saat ini, warga masih kesusahan untuk mendapatkan sinyal karena ada indikasi sinyal di-take-down sehingga terhambat untuk mengabarkan kondisi lapangan. Para pemuda setempat diejar-kejar oleh intel hingga ke hutan. Polisi juga melakukan teror dan kriminalisasi terhadap warga Desa Wadas degan menangkap, mengelilingi dan memasuki rumah-rumah warga yang mana terdapat banyak perempuan, lansia, dan anak-anak," ucap Yogi.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget

Baca Selengkapnya
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil

Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Menantu Ketua MPR Foto Bareng Jenderal Lulusan Terbaik, Putra Eks Kapolri Langsung Bereaksi
Perwira Polisi Menantu Ketua MPR Foto Bareng Jenderal Lulusan Terbaik, Putra Eks Kapolri Langsung Bereaksi

Menantu Ketua MPR ini foto dengan Kabareskrim Komjen Wahyu Widada

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demo Asosiasi Kepala Desa di DPR Hari Ini, 2.730 Personel Kepolisian Dikerahkan
Demo Asosiasi Kepala Desa di DPR Hari Ini, 2.730 Personel Kepolisian Dikerahkan

anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis

Baca Selengkapnya
Respons Pj Wali Kota Tanjungpinang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Tanah
Respons Pj Wali Kota Tanjungpinang Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Pemalsuan Surat Tanah

Polres Bintan, Polda Kepri resmi menetapkan Penjabat Wali Kota Tanjungpinang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan surat tanah.

Baca Selengkapnya
DPD Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024, Ini Respons Bawaslu
DPD Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024, Ini Respons Bawaslu

Bawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Paripurna DPR Suarakan Hak Angket Kecurangan Pemilu, PKS Keras Mendorong!
VIDEO: Panas Paripurna DPR Suarakan Hak Angket Kecurangan Pemilu, PKS Keras Mendorong!

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang paripurna pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024, Selasa, 5 Maret 2024

Baca Selengkapnya
Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Peta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR

Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Paripurna Panas Hak Angket
VIDEO: Rapat Paripurna Panas Hak Angket "Respons yang Tak Siap Kalah Terburuk Sepanjang Sejarah"

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar sidang paripurna pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024, Selasa, 5 Maret 2024.

Baca Selengkapnya