DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut
Terbanya aduan di Sumut, posisi kedua ada Jawa Barat dan ketiga Aceh dengan 21 aduan.
dkpp![DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/8/22/1692678489260-bsus3.jpeg)
Aduan yang diterima paling banyak terkait ketidakpuasan dalam proses rekrutmen penyelenggara pemilu.
![DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/22/1692678098442-uu419.png)
DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menerima 237 aduan dugaan pelanggaran kode etik sejak Januari sampai 14 Agustus 2023. Dari data tersebut, Sumatera Utara menjadi provinsi pertama dengan jumlah aduan terbanyak, yaitu 45 laporan. Kemudian, di posisi kedua ada Jawa Barat sebanyak 28 aduan dan ketiga Aceh dengan 21 aduan.
- Pakar Nilai Ubah Batas Usia Capres-Cawapres Tugas DPR dan Pemerintah Bukan MK
- Kabar Cawapres Ganjar Diumumkan Rabu 18 Oktober, Ketua TPN: Semua Hari Bagus
- Sidang Perdana Kasus Penistaan Agama, Panji Gumilang Didakwa Pasal Berlapis
- Modus Cek Keperawanan, Paman di Jombang Tega Cabuli Keponakan
- Jangan Nekat Bawa Jimat Saat Naik Haji, Bisa Dihukum Mati
- VIDEO:Jejak Prabowo dan SBY di Paviliun 5A Akmil, AHY Bakal Pimpin RI?
"Di Jawa Barat lumayan agak besar ya. Yang terbesar masih Sumatera Utara. Terbesar. Disusul Aceh sekarang,"
kata Ketua DKPP Heddy Lugito kepada wartawan di Kantor Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (22/8).
Heddy berujar, pada proses pemilu sebelumnya, Papua menjadi salah satu provinsi dengan aduan tinggi. Namun, kini, hanya terdapat sembilan laporan di Papua. "Dulu itu Papua terbesar. Sekarang, Papua sudah mulai turun karena kita teriak-teriak terus. Sudah mulai turun. Sekarang ganti, Sumatera Utara tertinggi," ujar Heddy.
Heddy mengungkapkan bahwa aduan yang diterima paling banyak terkait ketidakpuasan dalam proses rekrutmen penyelenggara pemilu.
![DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/22/1692678281090-2c0k8i.png)
"Keputusannya biasa mereka yang tidak lolos dan masih seputar itu. Meskipun ada beberapa (laporan) ya pada tahap yang menyangkut integritas penyelenggara tapi selama ini masih pada proses rekrutmen penyelanggara, baik itu ad hoc maupun sekarang Bawaslu kan sudah dilantik, pasti nanti ada pengaduan," jelas Heddy.
![DKPP Terima 237 Aduan Selama Januari hingga Pertengahan Agustus 2023, Paling Banyak di Sumut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/8/22/1692678385595-kyl8g.png)
Lebih lanjut, dari 237 laporan itu, baru sekitar 100 aduan yang telah disidang DKPP.
"Artinya masih ada 100 sekian yang belum disidangkan. Ini nunggu antrean yang akan disidangkan juga. Jadi ya masih banyak. Ya semoga cepat-cepat selesai saja makanya kita sidangkan terus menerus setiap pekan,"
kata kata Ketua DKPP Heddy.
Merdeka.com