Dituding Sebar Hoaks Kehamilan, Pasutri Korban Pemukulan Satpol PP Gowa Dipolisikan
Merdeka.com - Kasus pemukulan dilakukan eks Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa, Mardani Hamdan terhadap pemilik kafe saat razia PPKM memasuki babak baru. Kali ini pasangan suami istri (pasutri) korban pemukulan yakni Nur Halim dan Amriana dilaporkan ke Kepolisian Resort Gowa karena dianggap menyebarkan kebohongan soal kehamilan.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Mangatas Tambunan membenarkan adanya pengaduan dari organisasi masyarakat (ormas) Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulsel. Mangatas mengatakan BMI Sulsel melaporkan korban pemukulan Satpol PP Gowa karena dituding telah menyebarkan berita bohong terkait kehamilannya.
"Iya, kemarin mereka memasukkan pengaduannya," kata Mengatas melalui pesan WhatsApp, Jumat (23/7).
Mangatas mengungkapkan BMI Sulsel yang diketaui Muhammad Zulkifli S menuding pasutri pemilik kafe Ivan Riana di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Gowa berbohong di media sosial (medsos). Unggahan korban di medsos viral dan bahkan disinggung oleh Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Ketua BMI Sulsel, Zulkifli S mengaku dirinya melaporkan Nur Halim dan Amriana karena menuding pasutri tersebut telah menyebarkan berita bohong soal kehamilan. Akibat unggahan pasutri tersebut, kata Zulkifli, membuat geger di medsos.
"Berdasarkan hasil medis dia kan negatif (hamil). Ucapan suaminya di medsos kalau istrinya hamil ini sudah tidak benar," kata dia.
Sebelumnya, suami korban Nur Halim menyebut istrinya hamil karena ingin melindungi. Ia mengaku tidak ingin istrinya dipukul oleh Satpol PP saat kejadian tersebut.
"Saya ingin melindungi istri saya. Takutnya dia pukuli istri saya, jadi secara spontan bilang hamil," ucapnya.
Meski secara medis diragukan, Nur Halim tetap kekeh jika istrinya sedang hamil. Ia mengaku saat tidur di atas perut istrinya, merasakan tendangan dalam perut.
"Saya merasakan detak jantung anak saya. Jadi yang katakan tidak hamil, tolong, bukan kalian yang rasakan tapi saya," tegasnya.
Sementara penasihat hukum korban Arie Karri Dumais menyebut berdasarkan hasil USG menyebutkan tidak ada tanda-tanda kehamilan pada kliennya. Meski demikian, pihaknya mendampingi korban fokus pada kasus penganiayaan dilakukan oleh Mardani Hamdan.
"Jadi hasil USG memang tidak, tapi kalaupun persoalan kehamilan tidak masuk dalam konteks. Tapi murni penganiayaan yang kita laporkan," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Satpol PP Garut Deklarasi Dukung Gibran Dilaporkan ke Bawaslu Jabar
Anggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaWNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaBelasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu
Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Masih Kesulitan Gali Keterangan Cahaya, Anak Asal Sumbar Korban TPPO Dibuang di Jakut
Pemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaDemi Keamanan dan Suksesnya Pemilu 2024, Polwan Ini Jaga Kotak Suara Bareng Sang Anak
Demi keamanan Brigpol Siti Fatimah Yulius rela membawa sang buah hati menjaga kotak suara pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Bayi Tertinggal di Rahim saat Melahirkan, Ibu di Bangkalan Laporkan Bidan ke Polisi
Kepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca Selengkapnya