Ditakuti TNI-Polri, presiden harus turun tangan
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun tangan menyelesaikan bentrokan TNI dengan Polri di Gorontalo. Sebab, presiden adalah satu-satunya orang yang ditakuti oleh TNI-Polri.
"Presiden harus turun tangan langsung menyelesaikan konflik antara TNI dan Polri agar tak terjadi jatuh korban lagi," kata Martin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (23/4).
Menurut dia, bentrok antara TNI-Polri bukan hanya terjadi di Gorontalo. Bentrokan juga pernah terjadi di sejumlah tempat di Indonesia.
"Menyangkut masalah efektifnya satu langkah-langkah kasus ini ke depan adalah presiden, karena presiden yang ditakuti TNI dan Polri," kata dia.
Politisi Partai Gerindra ini meminta presiden memanggil para petinggi TNI dan Polri untuk mengoordinasikan fungsi dan kewenangan dua lembaga tersebut. Sebab, pascareformasi, TNI dan Polri memiliki fungsi dan kewenangan sendiri yang diatur dalam undang-undang, yaitu TNI menjadi alat pertahanan dan Polri sebagai alat keamanan.
"Nah itu kan masih belum mantap dilakukan setelah 10 tahun. Jadi seakan-akan ini seperti bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu," katanya.
Bentrok antara Brimob dan Kostrad berawal ketika satu regu Brimob melakukan patroli pada Sabtu (21/4) malam dengan menggunakan mobil truk dan melintas di depan Kantor PU Limboto. Tiba-tiba mobil itu dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kemudian, sejumlah anggota Brimob melakukan penyisiran lalu terdengar letusan senjata api beberapa kali hingga menyebabkan enam anggota Kostrad luka. Empat terkena peluru karet dan dua orang terluka terkena senjata tajam. Sedangkan dari Brimob dua orang luka bocor terkena lemparan botol.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta TNI-Polri menyiapkan langkah proaktif untuk menetralisir residu-residu politik dan memitigasi disinformasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi baru saja menyematkan tanda bintang empat ke Prabowo
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat istimewa Prabowo diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapim TNI.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaBahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca Selengkapnya