Diskusi di LKiS dibubarkan, polisi periksa Irshad Manji

Merdeka.com - Polisi akan memeriksa Irshad Manji sebagai saksi terkait pembubaran diskusi dan bedah bukunya Allah, Liberty dan Love yang dibubarkan paksa oleh Majelis Mujahidin Indonesia(MMI) Yogyakarta. Saat itu diskusi digelar di Sekretariat Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, Rabu (9/5).

"Irshad Manji akan kita mintai keterangan terkait insiden ini. Selain memeriksa beberapa saksi diantaranya peserta dan panitia serta pengurus dan pengelola LKiS," ujar Kapolres Bantul AKBP Dewi Hartatik kepada wartawan, Rabu (9/5).

Olak TKP dilakukan untuk memperoleh data dan identifikasi terkait insiden pembubaran paksa acara diskusi yang diadakan oleh LKiS dan Jaringan Perempuan Yogyakarta(JPY). Polisi juga mempertanyakan terkait surat izin kegiatan sehingga ada mekanisme pengamanan selama diskusi berlangsung.

Namun yang terjadi dilapangan, polisi datang usai puluhan massa ormas islam MMI telah pergi setelah memaksa masuk dan secara membabi buta, berteriak-teriak membubarkan diskusi yang hanya sempat berlangsung antara 15-20 menit itu.

"Kalau memang sudah izin ke Polda DIY, kami belum mendapatkan perintah dari Polda DIY untuk mengamankan jalannya diskusi dari tindakan anarkis," kata Dwi Hartatik.

Terkait lambatnya kedatangan polisi, Dwi membenarkan memang ada kesalahan saat aparat intel Polres Bantul mendatangi alamat yang salah. Namun, menurut Dwi Hartatik hal itu manusiawi.

"Namanya LKiS dan LKIS tidak beda jauh juga. Manusiawi memang jika benar-benar terjadi pemondokan. Kita lihat dulu saja. Yang kita lakukan temukan fakta terlebih dahulu aturan main," tuturnya.

Soal pengrusakan dan pemukulan, polisi masih melakukan penyelidikan. Namun yang sangat disayangkan oleh penyelenggara diksusi LKiS dan YPJ adalah lambatnya polisi datang.

"Penyelidikan masih kita lakukan. Kita cari sebab akibatnya. Kalau sesuai prosedur kita turuti hukum regulasi yang ada. Regulasi ada aturan main hitam putih," katanya.