Disidak petugas, pekerja ilegal China di PLTU di Kukar berlarian
Merdeka.com - Tim gabungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Timur, Polri dan TNI, menyidak lokasi proyek PLTU di Handil, kecamatan Muara Jawa, kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (21/12). Lokasi proyek itu diduga banyak mempekerjakan WNA asal China. Saat disidak, tidak sedikit pekerja China illegal yang berlarian menghindari petugas.
Keterangan diperoleh, pekerja asing asal Tiongkok di proyek PLTU itu dilaporkan kian marak. Tidak sedikit juga laporan diterima Disnakertrans dari masyarakat, perihal maraknya pekerja asing Tiongkok itu, bekerja di proyek PLTU yang diduga illegal.
"Sepertinya ada yang ilegal. Karena tim datang tadi, ada yang pekerja China yang kabur. Itu pekerja yang berasal dari subkontraktor," kata Kepala Disnakertrans Kalimantan Timur Fathul Halim, saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (21/12) siang.
Dari data yang didapat Disnakertrans, ada sekitar 80 pekerja asal Tiongkok resmi yang bekerja di wilayah Kutai Kartanegara. Namun fakta di lapangan, diperkirakan melebihi dari jumlah yang terdata dan masuk melalui mekanisme yang diatur dalam perundang-undangan.
"Nah tapi kalau yang di PLTU Handil ini, jumlahnya belum tahu. Informasi kami terima, banyak warga Tiongkok. Tim tadi datang ke kantor proyek, mereka (pekerja Tiongkok) pada larian tidak tahu kemana," sebut Halim.
"Sebelumnya, di bulan Mei 2016, tim Disnaker Kabupaten Kutai Kartanegara, juga sudah menyidak. Ada WN China ilegal yang akhirnya dideportasi. Berhubung sejak Oktober 2016 kewenangan pengawasan TKA di provinsi, maka kami turun ke PLTU ini," tambahnya.
"Kalau yang kami ketahui dan terima informasi, selain di Kukar ini, dugaan banyaknya TKA China juga ada di Balikpapan. Sama kan, mereka ada di proyek PLTU. Ya, di Kukar dan Balikpapan. Kalau di luar itu, resmi. Seperti di Kutai Barat, karena kerja di sektor perkebunan," ungkap Halim.
Hingga sore ini, lanjut Halim, tim gabungan masih di lokasi PLTU, terus mendata kelengkapan administrasi pekerja Tiongkok, termasuk mencari tahu keberadaan TKA yang kabur, yang diduga illegal.
"Kalau yang lega, tidak masalah. Yang jadi masalah ini yang illegal. Kita segera berkoordinasi dengan kantor imigrasi. Soal ini, harus menjadi tim terpadu," tegas Halim.
Sementara Supriadi, warga Handil dihubungi terpisah menerangkan, para TKA China yang ada di lokasi PLTU memang berlarian meninggalkan lokasi proyek. Sampai saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi. Itu pun menjadi tontonan warga Handil, yang juga tahu kedatangan petugas gabungan.
"Tidak tahu kabur ke mana. Tapi yang jelas, kaburnya ke hutan. Kita tunggu saja sekuat apa mereka di dalam hutan. Apalagi mereka belum makan siang. Pasti kelaparan," kata Supriadi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKepolisian menerima surat kaleng terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Kapolres Belu
Baca SelengkapnyaDemografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.
Baca SelengkapnyaSebuah tim peneliti baru-baru ini menyelesaikan penelitian tentang asal usul dua kerangka kuno dari China yang kehilangan kaki bagian bawahnya.
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca Selengkapnya