Din Syamsuddin baca puisi di hari lahir Pancasila
Merdeka.com - Dalam negara Pancasila tidak boleh ada pihak yang memantik percikan api keserakahan. Seperti dalam wajah monopoli, inginnya menang sendiri.
"Tidak ada boleh ada pihak yang memantik percikan api keserakahan, kezaliman dan kekerasan," kata Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsuddin pada pidatonya di acara memperingati hari lahir Pancasila di MPR, Jakarta, Jumat (1/6).
Din menambahkan, tidak boleh ada orang-orang menebar virus-virus kemungkaran dan kemaksiatan. Korupsi, kolusi, Nepotisme dan sikap-sikap manipulatif, eksploitatif dan destruktif harus dihilangkan.
Dia mengimbau sebagai negara Pancasila perlu dijadikan sebagai rumah besar bangsa, tempat seluruh elemen dan komponen bangsa hidup bersama dalam suasa penuh ketenangan, kerukunan dan kebersamaan. "Segenap penghuni rumah bersedia hidup berdampingan secara damai," tandasnya.
Jika semua itu dilakukan, semua dapat membina hidup berumah tangga dalam gairah meraih sakinah, mawaddah wa rahmah kebangsaan. "Mereka bersama menjadikan rumah besar itu rumah kita surga kita," katanya.
Sebelum menyampaikan pidato, Din sempat membacakan puisi yang berisikan sebagai berikut:
Aku lahir disini, kau lahir di sini
Kita hadir bersama di negeri ini
Di negeri ini aku dan kau bersatu menjadi kita
Satu keluarga yang menikmati indahnya rumah kita, surga kita.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam orasinya, Din menyoroti sejumlah gugatan yang diajukan AMIN dianggap tidak beralasan oleh hakim MK.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaAnies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaDugaan terjadinya penggelembungan suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) ditemukan ormas Pemuda Pancasila (PP).
Baca SelengkapnyaTindak pidana pemilu menjadi ancaman serius yang dapat merusak integritas dan legitimasi demokrasi.
Baca Selengkapnya