Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dilarang Bertemu Bawaslu, Eggi dan Kivlan Besok Gelar Aksi Lanjutan di KPU

Dilarang Bertemu Bawaslu, Eggi dan Kivlan Besok Gelar Aksi Lanjutan di KPU Aksi Massa Eggi dan Kivlan di Lapangan Banteng. ©2019 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Aksi yang diinisiasi oleh Mayjen (purn) Kivlan Zen, Letjen (purn) Syarwan Hamid, Eggi Sudjana dan Permadi itu menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, saat melakukan aksi unjuk rasa di Lapangan Banteng, mereka justru diminta untuk membubarkan diri oleh aparat kepolisian. Hal itu diminta, karena mereka belum mengantongi izin secara resmi dari polisi untuk melakukan aksi tersebut.

"Iya memang tidak ada izinnya makanya tadi korlap yang di sini yang tadi saya omong komunikasikan sampaikan kepada mereka. Bahwa hari ini tidak ada pemberitahuan itu. Makanya mereka mengerti juga makanya membubarkan diri," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).

Sementara itu, Ustaz Amirullah salah seorang orator menyampaikan kepada massa aksi untuk menyimpan dan menyiapkan tenaga untuk melakukan aksi lanjutan di KPU pada Jumat (10/5) besok.

"Insya Allah saving tenaga untuk aksi besok," ujar Amirullah di atas mobil komando.

Ternyata, membubarkan diri dari Lapangan Banteng. Justru mereka malah berpindah tempat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyampaikan pendapat mereka.

Eggi Sudjana yang ikut dalam aksi di Lapangan Banteng dan di Bawaslu ini mengatakan, kedatangan mereka dengan sejumlah massa aksi lainnya ke Bawaslu yakni bertujuan untuk mempertanyakan Bawaslu yang tak mendiskualifikasi Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Mau ngomong laporan dong ke Bawaslu, kenapa anda enggak lakukan diskualifikasi Atau menegur. Enggak diijinkan polisi, enggak boleh masuk. Masa harus berantem sama polisi enggak mau saya," kata Eggi di Bawaslu.

Ia mengaku, kedatangannya bersama dengan Kivlan Zen dan massa aksi lainnya bukan untuk melakukan aksi unjuk rasa. Namun, hanya untuk memenuhi permintaan dari kliennya yakni Kivlan.

"Bukan demo maksudnya kita untuk sampaikan aspirasi saya sebagai lawyer loh di sini jangan lupa. Sebagai lawyer dari Kivlan, dia punya hak hukum menunjuk saya lawyernya. Jadi, sebagai lawyer penegak hukum, tapi kenapa dilarang pelanggaran terhadap hukum," jelasnya.

Dengan tak diizinkan bertemu kepada pihak Bawaslu, pihaknya berencana akan melakukan aksi kembali pada Jumat (10/5) besok, di Bawaslu dan juga KPU. Sekaligus membawa sejumlah bukti yang akan diserahkan kepada Bawaslu dan KPU seperti yang ia bawa pada hari ini.

Mereka pun mulai membubarkan diri dari Bawaslu sekitar pukul 16.00 WIB. Hal itu dikarenakan, memang mereka tak mendapatkan izin atau tak diperbolehkan untuk bertemu pihak Bawaslu.

"Besok Insya Allah mulai dari Istiqlal. Mudah-mudahan ke dua tempat itu (KPU-Bawaslu). (Bukti kecurangan) ada banyak sekali, misalnya yang dicoblos duluan di Malaysia. Belum lagi yang di Boyolali, di tempat-tempat lain 1.200 kasus. Sekarang saya bawa, tapi enggak boleh masuk bagaimana," ungkapnya.

Ternyata, aksi bukan hanya dilakukan oleh massa dari GERAK saja. Melainkan ada massa aksi lainnya atau tandingan yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Bersatu, yang mana melakukan doa bersama.

Mereka melakukan aksi dan doa bersama di depan Kantor KPU RI, itu dengan membawa sejumlah spanduk yang salah satunya bertuliskan 'Stop Delegitimasi KPU'. Aksi yang mereka lakukan untuk mendukung KPU-Bawaslu dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng
Di Sidang MK, Bawaslu Klaim Tak Temukan Pelanggaran Jokowi Bagi-Bagi Bansos di Jateng

Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji KPU dan Bawaslu: Semua Berjalan Baik dan Tepat Waktu
Jokowi Puji KPU dan Bawaslu: Semua Berjalan Baik dan Tepat Waktu

Menurut Jokowi, KPU dan Bawaslu sudah bekerja keras hingga proses Pemilu 2024 selesai tepat waktu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon

Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu
Jokowi Jawab Tudingan Kecurangan Pemilu 2024: Laporkan ke Bawaslu

Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Baca Selengkapnya
Bawaslu Nyatakan Prabowo Langgar Undang-Undang Saat Kampanye di Bengkulu
Bawaslu Nyatakan Prabowo Langgar Undang-Undang Saat Kampanye di Bengkulu

Bawaslu menyebut, pelanggaran itu diketahui setelah pihaknya melakukan klarifikasi dan kajian.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ajak Istri Pindah ke IKN Juli 2024: Saya Mau Duluan Sebelum Presiden

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono harus semakin intensif melakukan peninjauan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya