Dikritik soal masalah banjir, Walkot Samarinda penjarakan warganya
Merdeka.com - Pesan singkat berisikan kritikan soal banjir yang dikirimkan Abdul Hamid (62), warga Jalan Siti Aisyah, Teluk Lerong, Samarinda, kepada Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, berujung penjara. Wali Kota tidak terima, dan melaporkan Hamid ke polisi, hingga Hamid pun masuk ke penjara.
"Ya benar, kami tangani kasus itu. Dilaporkan Jumat (17/6) malam lalu ya ke Polres," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, saat kepada merdeka.com, Senin (20/6).
Diterangkan Sudarsono, yang datang melaporkan bukan dilakukan langsung Syaharie Jaang, melainkan dipercayakan oleh stafnya. "Dilaporkan oleh staf Wali Kota setelah sms itu dikirimkan terlapor (Abdul Hamid) ke handphone Wali Kota," ujar Sudarsono.
Keterangan dihimpun merdeka.com, Hamid mengirimkan sms ke nomor ponsel Wali Kota Syaharie Jaang bertuliskan 'Selama 10 tahun jadi Wali Kota kemudian 6 tahun menjabat Wali Kota Samarinda, tidak mampu mengatasi banjir di kota Tepian'. "Ya benar begitu isi sms-nya," tambah Sudarsono.
Terkait laporan sang Wali Kota, kepolisian melakukan penahanan terhadap Abdul Hamid, dengan jeratan Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) beserta ancaman 5 tahun penjara.
"Sementara memang terlapor kita tahan, tapi dia ajukan permohonan maaf. Ada tidaknya pemberian maaf dari Pak Wali Kota, nanti kita BAP dulu Pak Jaang," ungkap Sudarsono.
"Ada pengampunan tidak? Kira-kira begitu ya. Ya, ada rencana dari Pak Jaang mencabut laporan. Mungkin warga ingin mengkritik, tapi caranya tidak pas," tambahnya.
Berbaju tahanan Polresta Samarinda, Abdul Hamid saat ditanya wartawan, membenarkan telah mengirimkan sms tersebut kepada Wali Kota. Tidak ada motif apapun dia melakukan itu, melainkan murni kritikan dia sebagai warga Samarinda.
"Sekadar mengkritik saja kebijakan Wali Kota, tidak ada maksud tertentu," ucap Hamid singkat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaBanjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang warga Kota Mataram jadi sorotan usai aksinya membuang sampah ke laut viral. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga di RT 1/ RW 6, Kelurahan Kedungjaya, Kota Bogor, Jawa Barat, berinisial UD (50 tahun) meninggal dunia akibat disengat tawon.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Badan Otorita terkait surat perintah pembongkaran bangunan di kawasan IKN.
Baca SelengkapnyaBanjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca Selengkapnya