Diduga tak dipinjami uang, warga Medan dibunuh dua rekannya
Merdeka.com - Bokner Sobora (51), warga asal Medan Sumatera Utara dibunuh dua rekannya Sabtu (7/3) lalu pukul 21.45 WIB. Korban ditemukan tewas di rumahnya dengan 10 luka tusukkan.
Kepolisian Sektor Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu menduga dua pelaku pembunuhan tersebut melarikan diri ke arah kawasan hutan di Kecamatan Air Rami dan Malin deman.
"Kedua pelaku masih dalam pengejaran. Keduanya diduga melarikan diri ke hutan di Kecamatan Air Rami dan Kecamatan Malin deman," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andhika Vishnu, melalui Kapolsek Kecamatan Ipuh AKP Rikky Operiady, di Mukomuko, Senin (9/3), seperti dilansir Antara.
Korban ini, katanya, diduga dibunuh oleh dua orang pelaku yang masih dikenalnya dengan inisial BH karyawan PT Alno dan J warga desa setempat.
Dia mengatakan, sebagian besar personel kepolisian sektor kecamatan setempat masih berada di lapangan untuk mengejar dua pelaku pembunuhan.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian sektor kecamatan di kabupaten tetangga dengan daerah itu.
Dia mengatakan, barang bukti yang berhasil diamankan di tempat kejadian perkara (TKP) tas berukuran kecil, rokok milik pelaku, sedangkan pisau yang digunakan pelaku menusuk korban dibawa kabur.
Sedangkan jenazah korban, hari ini dibawa ke kampung halamannya di Medan Sumatera Utara.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi peristiwa itu berawal saat dua orang pelaku datang ke warung korban untuk membeli sesuatu.
Karena korban dan kedua orang pelaku ini sudah lama saling kenal, sehingga tidak ada sedikit pun kecurigaan.
Kemudian, katanya, kedua pelaku ini masuk ke dalam dan menuju dapur rumah korban. Pelaku inisial BH yang diduga menusuk korban dari belakang dan depan. Sedangkan pelaku J, katanya, mendorong Irasari istri korban ke dalam kamar.
Karena pelaku melihat korban sudah tidak berdaya di lantai rumahnya. Kedua pelaku ini langsung melarikan diri.
"Setelah kejadian istri korban berteriak histeris hingga warga setempat langsung berdatangan ke rumah korban," ujarnya.
Dari keterangan istri korban, sebelum peristiwa penusukkan itu tidak ada pertengkaran antara kedua pelaku dengan korban.
Namun, katanya, lima hari sebelum kejadian, Ibu pelaku BH dan JM pernah datang ke rumah korban untuk meminjam sejumlah uang. Tetapi tidak diberikan.
"Istri korban bilang mereka belum punya uang untuk memberikan pinjaman kepada dua orang tua pelaku ini," ujar Rikky.
Menurutnya, meskipun sudah ada pengakuan dari istri korban terkait dengan masalah itu tetapi belum bisa dijadikan kesimpulan motif pembunuhan itu karena tidak dapat meminjam uang kepada keluarga korban.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaTak jauh dari Desa Ranu Pani, terdapat sebuah danau yang terus mengalami pendangkalan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaPada libur panjang akhir pekan, jumlah pengunjung bisa meningkat hingga 4 kali lipat dibandingkan hari normal.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca Selengkapnya