Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibidik KPK terkait proyek PBM, Wali Kota Madiun malah ingin mundur

Dibidik KPK terkait proyek PBM, Wali Kota Madiun malah ingin mundur Ilustrasi Korupsi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, mengaku ingin mundur dari jabatannya dengan dalih kecewa dan tak tahan dengan tekanan politik dihadapinya. Padahal dia tengah dibidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan korupsi dan gratifikasi terkait Pasar Besar Madiun.

Bambang Irianto mengatakan, dia sudah berdiskusi dengan keluarganya, kalau kasus tersebut selesai dirinya akan meletakkan jabatannya itu.

"Saya sudah rapat dengan keluarga. Kalau kasus pasar selesai, saya akan mundur dari jabatan wali kota. Buat apa jadi wali kota kalau enggak ada benarnya?" kata Bambang saat menghadiri acara forum silaturahim antara Pemkot Madiun, pers, dan LSM di asrama Haji, Kota Madiun, seperti dilansir dari Antara, Jumat (25/9).

Bambang malah mengklaim sudah ancang-ancang membuat surat pengunduran diri, apabila kasus diduga menelan kerugian puluhan miliar rupiah itu selesai disidik KPK.

Menurut Bambang, dalam kasus PBM, dia dianggap menerima aliran dana atau melakukan gratifikasi terkait proyek itu. Padahal, dia mengklaim selama kepemimpinannya sudah banyak melakukan perubahan di Kota Madiun hingga meraih banyak penghargaan.

"Hanya satu atau dua orang yang enggak suka, akhirnya berdampak luas. Kasihan masyarakat saya. Karena itu, saya akan buat surat pengunduran diri ke Presiden, Gubernur, dan Ketua DPRD untuk mundur," ucap Bambang.

Penyelidikan kasus itu dilakukan di awal 2012. Ketika itu, Kejaksaan Negeri Madiun menduga proses lelang dan pembangunan proyek PBM melanggar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2011 tentang perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Selain itu, diduga ada pelanggaran jadwal pengerjaan, kualitas, serta model konstruksi bangunan.

Di tengah pemeriksaan kasus itu, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengambil alih kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pasar Besar Madiun senilai Rp 78,5 miliar, sebelumnya ditangani oleh kejaksaan negeri setempat. Alasan pengambilalihan kasus itu karena seluruh pengendalian perkara korupsi di Jawa Timur dikendalikan Kejati.

Meski demikian, pada Desember 2012, Kejati Jawa Timur malah menghentikan penyelidikan kasus itu dengan dalih tidak menemukan kerugian negara. Namun, saat ini kasus korupsi itu akhirnya diselidiki oleh KPK.

KPK juga telah memeriksa sejumlah pejabat Pemkot Madiun dan saksi lainnya yang dianggap mengetahui tentang proyek pembangunan Pasar Besar Madiun. Kasus ini masih diselidiki oleh KPK.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Momen Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Ditahan KPK untuk Kedua Kalinya, Diduga Terima Gratifikasi dan TPPU

FOTO: Momen Eks Hakim Agung Gazalba Saleh Ditahan KPK untuk Kedua Kalinya, Diduga Terima Gratifikasi dan TPPU

Gazalba Saleh tampak mengenakan rompi oranye KPK dengan tangan diborgol. Sementara, kepalanya lebih banyak menunduk.

Baca Selengkapnya icon-hand
Tertunduk Lesu Mantan Bupati Mamberamo Tengah Divonis 13 Tahun Penjara Kasus Korupsi

Tertunduk Lesu Mantan Bupati Mamberamo Tengah Divonis 13 Tahun Penjara Kasus Korupsi

Tertunduk Lesu Mantan Bupati Mamberamo Tengah Divonis 13 Tahun Penjara Kasus Korupsi

Baca Selengkapnya icon-hand
KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK Kembali Tahan Hakim MA Gazalba Saleh terkait Gratifikasi, Diduga Terima Uang dari Edhy Prabowo

KPK kembali menahan Hakim Agung Gazalba Saleh terkait kasus gratifikasi dan TPPU di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya icon-hand
Terpidana Korupsi Eddy Rumpoko Meninggal Dunia saat Jalani Perawatan di RS Kariadi Semarang, Begini Sosoknya

Terpidana Korupsi Eddy Rumpoko Meninggal Dunia saat Jalani Perawatan di RS Kariadi Semarang, Begini Sosoknya

Selama menjabat sebagai kepala daerah, Eddy berperan besar dalam menumbuhkan pariwisata Kota Batu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Saut Situmorang Beberkan Sederet Pelanggaran Etik Firli di KPK ke Bareskrim

Saut Situmorang Beberkan Sederet Pelanggaran Etik Firli di KPK ke Bareskrim

Saut mengaku diminta penyidik untuk menjelaskan perbuatan Firli Bahuri yang bertentangan dengan nilai integritas KPK.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mantan Pegawai KPK Ingatkan Firli Bahuri Momen 'Jumat Keramat' Jika Besok Mangkir Pemanggilan

Mantan Pegawai KPK Ingatkan Firli Bahuri Momen 'Jumat Keramat' Jika Besok Mangkir Pemanggilan

Mantan Pegawai KPK Ingatkan Firli Bahuri Momen 'Jumat Keramat' Jika Besok Mangkir Pemanggilan

Baca Selengkapnya icon-hand
Istana Belum Terima Surat Penetapan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka dari KPK

Istana Belum Terima Surat Penetapan Wamenkumham Eddy Hiariej Jadi Tersangka dari KPK

Kemensetneg akan menyampaikan surat tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya icon-hand
KPK Cegah Wamenkumham Eddy Hiariej ke Luar Negeri

KPK Cegah Wamenkumham Eddy Hiariej ke Luar Negeri

Pencegahan ke luar negeri dilakukan untuk mempermudah proses penyidikan.

Baca Selengkapnya icon-hand
KPK Jelaskan Alasan Firli Masih Terima Gaji Rp86,3 Juta Meski Telah Jadi Tersangka Pemerasan

KPK Jelaskan Alasan Firli Masih Terima Gaji Rp86,3 Juta Meski Telah Jadi Tersangka Pemerasan

Meski berstatus tersangka pemerasan, Firli masih menerima gaji sebesar 75 persen.

Baca Selengkapnya icon-hand
Berulang Kali Mangkir Pemeriksaan, Anggota BPK Pius Lustrilanang Diultimatum KPK!

Berulang Kali Mangkir Pemeriksaan, Anggota BPK Pius Lustrilanang Diultimatum KPK!

Pius seharusnya diperiksa sebagai saksi dugaan suap pengondisian temuan pemeriksaan BPK di Pemkab Sorong, Papua Barat Daya.

Baca Selengkapnya icon-hand
VIDEO: Reaksi SYL Dicecar Status Tersangka Firli Bahuri, Akui Buka-Bukaan ke Penyidik

VIDEO: Reaksi SYL Dicecar Status Tersangka Firli Bahuri, Akui Buka-Bukaan ke Penyidik

SYL pun kembali bungkam saat dicecar sejumlah pertanyaan terkait penetapan Firli Bahuri

Baca Selengkapnya icon-hand
KPK Tunda Giat di Lapangan Imbas Kasus Firli bahuri: Kita Teriak Jujur, Tapi Kita Tidak Jujur

KPK Tunda Giat di Lapangan Imbas Kasus Firli bahuri: Kita Teriak Jujur, Tapi Kita Tidak Jujur

KPK Tunda Giat di Lapangan: Kita Teriak Jujur, Tapi Kita Tidak Jujur

Baca Selengkapnya icon-hand