Dianggap Berjasa Bangun Perdamaian, Wapres Jusuf Kalla Dapat Muhammadiyah Award

Merdeka.com - Wapres Jusuf Kalla Terima Penghargaan Muhammadiyah
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima Muhammadiyah Award. Penghargaan diserahkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir dalam acara milad ke 106, di Istana Mangkunegaran, Solo, Minggu (18/11).
Penghargaan tertinggi tersebut diberikan kepada Jusuf Kalla sebagai tanda terima kasih dan penghormatan PP Muhammadiyah. JK dinilai sebagai tokoh bangsa yang sangat berperan penting dan penuh pengabdian dalam menyelesaikan konflik serta membangun perdamaian serta kemanusiaan.
"Pak Jusuf Kalla telah menorehkan kepeloporan dan kiprah nyata dalam perekat integrasi nasional, untuk tegaknya kedamaian dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagaimana telah dilakukan di Aceh, Poso dan Ambon yang sangat berarti bagi keutuhan dan kesatuan bangsa," ujar Haedar dalam sambutannya.
Selain itu, JK juga dinilai sebagai saudagar muslim yang berjasa bagi kepentingan umat Islam. Wakil Presiden dua periode itu juga dikenal memiliki kedekatan dengan tokoh dan warga Muhammadiyah.
Di tempat sama, Jusuf Kalla mengucapkan selamat atas peringatan Milad ke 106 Muhammadiyah. Ucapan terimakasih atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan yang sangat berarti dalam mengupayakan perdamaian.
"Penghargaan ini saya persembahkan untuk almarhum ibu saya yang pernah menjadi pengurus Aisyiah di Makassar. Apa yang telah dilakukan Muhammadiyah ini sungguh luar biasa, sangat bemakna dan sumbangan yang besar bagi bangsa ini. Apa yang saya lakukan sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan Muhammadiyah. Sekecil apapun kita harus tetap bersyukur," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla, didampingi Haedar dan Ganjar Pranowo menekan tombol sebagai penanda launching gambar resmi dua tokoh Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah.
Acara Milad juga dihadiri istri Wapres Mufidah Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan MPR, Ketua KPU, Pimpinan TNI/Polri, pimpinan partai politik, pimpinan ormas Islam, pimpinan lembaga-lembaga Agama, tokoh nasional, gubernur, Bupati/Walikota, Pimpinan Pusat Muhammadiyah/Aisyiah, mantan Pimpinan Pusat dan Daerah Muhammadiyah/Aisyiah dan masyarakat luas.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Jusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca Selengkapnya
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnya
Ungkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca Selengkapnya