Di Serang muncul aliran sesat bernama Kerajaan Ubur-ubur
Merdeka.com - Kegiatan sekelompok orang diduga mengikuti aliran sesat yang menamakan Kerajaan Ubur-ubur dan dipimpin oleh pasangan suami istri meresahkan warga Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang. Kelompok tersebut mempercayai bahwa Nabi Muhammad adalah seorang perempuan dan kalimat sahadatnya berbeda.
Sekretaris MUI Kota Serang, Amas Tajudin mengatakan pihaknya telah melakukan mediasi dengan pimpinan Kerajaan Ubur-ubur Aisyah dan Rudi. Pihaknya menyatakan ajaran yang dianut Kerajaan Ubur-ubur merupakan ajaran sesat.
"Kesimpulan kami dia bukan Islam, urusan keresahan masyarakat karena dia menyebarkan atas nama Alquran ini sudah meresahkan, kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata Amas usai mediasi, Senin (13/8).
Amas mengungkapkan, setelah melakukan mediasi, Aisyah mengaku beragama Sunda Wiwitan, meski kerajaannya mengakui Alquran dan Allah SWT.
"Allah memiliki makam seperti petilasan. Dia mempercayai Muhammad adalah seorang perempuan. Yang paling lucu adalah kenapa kita mencium Hajar Aswad karena Hajar Aswad seperti kelamin perempuan, dan Kabah bukan kiblat tapi tempat pemujaan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Surya Midharta mendapatkan keluhan dari warga sekitar terkait aktivitas yang dilakukan sekelompok orang tersebut.
"Memang pengikutnya bukan orang Serang, tapi orang Jawa Timur, Jawa Tengah," katanya.
Untuk diketahui, pasangan suami istri tersebut sudah menempati rumah selama dua tahun dan memiliki pengikut sebanyak 8 orang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kasur kita sudah diserang oleh tungau atau kutu busuk bisa menjadi cara awal menghindari masalah kesehatan yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaUsai kejadian, pelaku kabur menemui keluarganya di Muara Enim.
Baca Selengkapnya