Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di depan ribuan RT, Gus Ipul kenalkan aplikasi 'Peduli Tetangga'

Di depan ribuan RT, Gus Ipul kenalkan aplikasi 'Peduli Tetangga' Gus Ipul launching aplikasi Gerakan Peduli Tetangga. ©2016 Merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Unit lingkungan terkecil, adalah tetangga. Berbuat tidak baik pada tetangga, akan sulit menjalani kehidupan bermasyarakat. Untuk mengatur hubungan bertetangga, maka ada RT atau Rukun Tetangga, RW, lurah, camat, hingga bupati/wali kota.

Di era modern, kehidupan bertetangga tak lagi seakrab zaman dulu. Walhasil, kehidupan bermasyarkat makin tertutup, tak saling mengenal dan acuh tak acuh dengan kondisi sekitar. Padahal, sebagai manusia, sudah semestinya saling gotong-royong, saling tolong adalah ciri dan budaya masyarakat di Nusantara ini.

Sering muncul berita di media massa, seorang warga ditangkap Tim Densus 88 Polri, rumah warga digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN), dan berita miris lainnya, yang baru diketahui ketika media massa mengabarkan, tetangganya bermasalah.

Kondisi ini menjadi dasar pemikiran Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan pengamat politik Eep Saifulloh Fatah, untuk melahirkan Gerakan Peduli Tetangga (GPT). Kedua tokoh ini, juga menggandeng PolMark Indonesia, yaitu lembaga konsultasi dan penelitian political marketing, serta Business Software Solution (bidang teknologi dan informasi).

Setelah ‎tiga minggu, mematangkan gagasannya itu, Sabtu malam (13/2), GPT dilaunching di Sun City Hotel, Sidoarjo. Acara berjalan santai, penuh canda dan penuh kekeluargaan. Acara juga dihibur cerita humor Cak Lontong yang berkolaborasi dengan seniman Ludruk Jawa Timur, Agus Kuprit Cs.

Dihadiri ribuan RT/RW dan Lurah se-Kecamatan Sidoarjo Kota, Gus Ipul dan Eep mengenalkan GPT berbasis aplikasi. Program dengan moto: Gandeng Tangan Jaga Lingkungan ini, bisa diunduh secara gratis pada telepon genggam (HP), tablet, laptop dan komputer rumah.

Istri Eep, Sandrina Malakiano memandu acara. Usai membuka acara dengan Lagu Indonesia Raya dan 17 Agustus '45, Sandrina ‎menunjukkan logo GPT. "Dari logo ini kita bisa melihat ada lima orang dan lima warna, bergandeng tangan dalam satu poros. Maknanya, kebersamaan menciptakan kerukunan bertetangga. Kelima orang ini dilindungi lingkaran merah, yang artinya saling menjaga," katanya.

Acara launching bertema 'Ngopi Bareng' ini, juga diwarnai joke-joke segar Gus Ipul. "Saya juga membagi kopi gratis untuk bapak-ibu. Indonesia dikenal kopinya. Mari kita budayakan ngopi asli Indonesia, jangan ngopi yang bukan kopi. Saya juga membagi kopi aneh: Kopi Susu. Ini kopi paling aneh. Kopinya ngajak melekan (begadang), susunya ngajak kita pingin tidur," candanya disambut tawa hadirin.

Sementara untuk sosialisasi pentingnya bertetangga, Gus Ipul memanfaatkan media dakwah KH Anwar Zaid, yang humoris. Video Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW olek Kiai Zaid, dia putar pada layar lebar di atas panggung. Sangat simpel.

Video dakwah Kiai Zahid yang diputar sekitar lima menit itu, cukup jelas, betapa pentingnya hidup bertetangga seperti ajaran Baginda Rosul, Muhammad SAW. ‎"Dakwah Kiai Zahid ini, yang beragama Kristen dan agama lainnya, tentu juga diajarkan hal yang sama. Dari ceramah ini kita bisa melihat pentingnya bertetangga. Kalau kita sakit, yang pertama repot adalah tetangga," kata Gus Ipul.

‎Di acara yang dihadiri Bupati Sidoarjo terpilih Syaiful Ilah, Kapolres Sidoarjo, Dandim Sidoarjo serta pejabat-pejabat, baik di lingkungan Pemprov Jawa Timur maupun Kabupaten Sidoarjo itu, Gus Ipul memaparkan program GPT.

"Kami melakukan ikhtiar, bukan hanya untuk Jatim, tapi juga untuk bangsa dan negara ini. Sering ada kejadian-kejadian miris yang dialami tetangga, baru kita tahu setelah ada berita di media massa," paparnya.

Dia putar cuplikan berita-berita televisi yang mengabarkan kasus narkoba, keluarga susah makan, anak-anak korban pelecehan seksual, rumah tetangga jadi sarang teroris, tetangga dibunuh, dan kasus KDRT. "Semua ini baru kita tahu setelah diberitakan media massa. Inilah kemudian, saya dan Pak Eep, teman saya ini membuat sebuah program yang kami namakan Gerakan Peduli Tetangga," katanya.

Dikatakannya, GPT ini bertujuan membangun kembali kesadaran pertetanggaan bukan soal kedekatan tempat tinggal. "Tetangga adalah himpunan orang-orang saling peduli dan saling menjaga. Gerakan ini untuk mengembalikan pertetanggaan ke posisi semestinya, bukan tempat berkembangbiaknya persoalan, tapi tempat menemukan jalan keluar," paparnya lagi.

GPT berbasis aplikasi ini, kata dia, akan menghubungkan warga di lingkungan RT melalui media sosial semacam grup tertutup di Facebook (FB), maupun WatsApp (WA) yang hanya bisa dilihat anggota aplikasi bernama Tetangga.

"Admin dari tetangga ini adalah RT setempat yang anggotanya warga. Jika adminnya RW, maka anggotanya RT-RT setempat, jika Lurahnya, maka anggotanya adalah RW-RW-nya, dan seterusnya," jelas Gus Ipul.

Sementara Eep, yang ikut tampil, menjelaskan bagaimana merubah apa yang dirasakan warga menjadi yang didambakan. "Indonesia tidak akan maju, jika semua orang tidak ada yang ingin memajukan bangsanya, satu provinsi tidak akan maju jika semua orang tidak ingin memajukan, suatu daerah tidak akan maju jika tidak ada yang ingin membangun kabupatennya," terang Eep.

"Dengan program ini, kita akan melakukannya. Selama ini, bertentangga hanya akan berkomunikasi jika ada perlunya, frekuensinya terbatas. Kita ingin membuat gerakan, yang semuanya saling berhubungan. Inilah yang ingin dicapai GPT," jelas dia.

Menurutnya, GPT ditandai dengan komunikasi, tetangga yang saling peduli, hingga gerakan saling memberi informasi. "Semua harus diberi tahu. Inilah yang disebut menguasai informasi. Kita tidak akan dibuat kaget ketika Densus 88 ada di sebelah rumah kita, kita tidak kaget BNN menggerebek rumah sebelah kita, dan sebagainya," kata dia.

Masih kata Eep, alat komunikasi sebagai sarana GPT yang digagasnya, yaitu memanfatkan aplikasi dari mendownload di internet. Selanjutnya didapat sarana media sosial: Tetangga, untuk menjajaki kemungkinan melaksanakan sensus penduduk secara digital atau e-Sensus, bisa juga disebut Sensus Digital Berbasis Rukun Tetangga.

"E-Sensus ini dilakukan pendataan mandiri masing-masing RT dan dihimpun melalui fasilitas khusus dalam media sosial Tetangga. Selain pendataan, e-Sensus juga dilakukan unt‎uk pemetaan masalah, sekaligus potensi kemajuan berbasis lingkungan RT. Dan jika ini dikelola dengan baik, akan berpotensi menjadi bagian penting dari rancangan Membangun Indonesia Berbasis Rukun Tetangga," tandasnya.

Acara launching ditutup dengan hiburan Cak Lontong bersama Agus Kuprit Cs. Di penghujung acara ini, para tamu undangan dibuat tertawa terpingkal-pingkal oleh Cak Lontong dan Agus Kuprit Cs.

"Acara ini, acara Ngopi Bareng Gus Ipul. Bapak ibu jangan khawatir, kopi semua sudah saya sediakan. Nanti saya suruh Jessica menyiapkan kopinya," canda Cak Lontong.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya

Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi Warga Jaga Suara
Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi Warga Jaga Suara

Muncul Gerakan Kawal Pemilu 2024 dengan Aplikasi "Warga Jaga Suara"

Baca Selengkapnya
Nekat Mendaki Tanpa Tiket, 135 Pendaki Langsung Disuruh Turun Petugas
Nekat Mendaki Tanpa Tiket, 135 Pendaki Langsung Disuruh Turun Petugas

Pihaknya juga berharap para pendaki untuk melakukan cek in dan cek out di pintu pendakian agar terdata oleh petugas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-detik Pengumuman Penempatan Tugas Perwira Muda Polri, Tegang Tak Bisa Senyum Sedikitpun
Detik-detik Pengumuman Penempatan Tugas Perwira Muda Polri, Tegang Tak Bisa Senyum Sedikitpun

Sebuah video memperlihatkan kondisi detik-detik pengumuman penempatan tugas para perwira muda. Mereka tampak sangat tegang dan siap.

Baca Selengkapnya
Kawal Pemilu 2024, Eep Saefulloh Launching Aplikasi 'Warga Jaga Suara'
Kawal Pemilu 2024, Eep Saefulloh Launching Aplikasi 'Warga Jaga Suara'

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memastikan, jika partainya sudah memerintahkan sebanyak 1,6 juta

Baca Selengkapnya
Formappi Duga KPU Ketipu oleh Tim IT Seolah Sirekap Aplikasi Luar Biasa
Formappi Duga KPU Ketipu oleh Tim IT Seolah Sirekap Aplikasi Luar Biasa

Menurutnya, banyak permasalahan lain pemilu 2024 yang sebenarnya perlu diungkap.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Jemput Prabowo
Bawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Jemput Prabowo

Nana Sudjana menyambut rombongan Prabowo dan tim kampanyenya terlihat dari foto yang beredar melalui aplikasi WhatsApp grup.

Baca Selengkapnya
Kawal Suara Prabowo-Gibran di TPS, Relawan Luncurkan Aplikasi Suarapagi.id
Kawal Suara Prabowo-Gibran di TPS, Relawan Luncurkan Aplikasi Suarapagi.id

Selain itu, aplikasi ini dibentuk sebagai alat edukasi politik di kalangan Milenial dan Gen Z.

Baca Selengkapnya
Pemudik Pakai Mobil Listrik Bisa Isi Daya di Titik-Titik Ini
Pemudik Pakai Mobil Listrik Bisa Isi Daya di Titik-Titik Ini

Lewat aplikasi PLN Mobile, pengguna mobil listrik bisa mengetahui titik mana saja yang tersedia SPKLU.

Baca Selengkapnya