Demi Menafkahi Anak Istri, Agus Mengemis dengan Berpura-pura Kaki Buntung
Merdeka.com - Seorang pria bernama Agus ditangkap oleh petugas dinas sosial Kota Jambi, pada Kamis (27/4). Mengemis dengan cara pura pura buntung kaki di sebelah kanan untuk mendapatkan simpati masyarakat.
Padahal, dirinya tidak mengalami cacat atau disabilitas. Dikarenakan kebutuhan ekonomi yang mendesak dan banyak anak butuh makan sehingga melakukan mengemis di Jalan Selamet Riyadi, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Staf Rehabilitasi Sosial (Resos) Kota Jambi, Agung mengatakan, sekitar pukul 20.00 WIB anggota monitoring Dinas Sosial Kota Jambi mengamankan satu orang pria bernama Agus. Dia adalah pengemis yang bermodus kaki buntung.
"Saat kita lakukan investigasi dan cek kebenarannya rupanya pengemis itu tidak buntung kakinya," katanya di kantor Dinas Sosial Kota Jambi, Jumat (28/4).
Kemudian disaat dilakukan penyelidikan ke pengemis tersebut, dia mengaku memiliki tanggungan anak yang banyak yaitu enam orang anak dan satu istri.
Lanjutnya, selain banyak tanggungan tersebut juga memiliki kontrakan rumah yang belum dibayar.
"Kita dari dinas sosial akan membina pengemis yang bermodus kaki buntung selama tiga hari," jelas Agung.
Dia mengungkapkan, pengemis yang bermodus kaki buntung tersebut baru kali ini muncul lagi di Kota Jambi. Untuk diketahui, pengemis ini merupakan warga Sumatera Selatan yang tinggal di Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
"Kita melihat karena ini orang baru dan habis momen idul Fitri sehingga merekapun dengan cara seperti itu agar dapat perhatian oleh masyarakat,"ujarnya.
Sementara itu pengemis modus Kaki buntung, Agus menerangkan, dirinya terdesak karena anak dan istri mau makan. Selain itu kontrak rumah mau dibayar sehingga melakukan mengemis dengan cara ini lah bisanya.
"Ini lah yang aku bisa lakukan daripada aku maling," katanya di kurungan di Dinas Sosial Kota Jambi, Jumat (28/4).
Dia mengatakan biasanya keseharian dirinya mencuci mobil truk dan lainnya. Karena tempat kerjanya masih tutup, sehingga Agus memilih untuk mengemis.
"Anak kami menangis mintak makan dan di rumah tidak ada beras. Jadi melakukan ini yang saya bisa lakukan, kalau ini juga kami baru pertama kali," ujarnya.
"Untuk berpura pura buntung kaki itu kami dapat dari teman kami, kata teman kami itu lah cara satu satunya agar dapat duit," tutup Agus.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaAda beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan penguatan Puskesmas sudah dilakukan sebelum menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca Selengkapnya