Demi masuk FATF, PPATK siap perangi pencucian uang & pendanaan terorisme
Merdeka.com - Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae mengatakan, Indonesia penting masuk dalam Financial Action Task Force (FATF). Menurut Dian, persiapan Indonesia untuk masuk dalam organisasi pengawas tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme dunia tersebut sudah matang.
"Terkait money laundring dan terorism, dua-dua ini sebenarnya progresnya sudah signifikan. Terorisme apalagi, kita kan banyak yang menginisiasi. Misalnya Counter Terorist Financing off summit seperti di Sydney kemudian Bali nanti di Kuala Lumpur Malaysia itu kita yang drivernya," kata Dian di gedung PPATK Jalan Ir H Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (29/8).
Dian menyebut Indonesia sudah membuat usaha baik dalam usaha pencegahan TPPU dan TPPT. Indonesia sudah berhasil membuat National Risk Assessment (NRA) sebagai usaha pencegahan, dan juga Regional Risk Assessment (RRA) sebagai usaha pencegahan TPPU dan TPPT di kawasan Asia Tenggara.
"Jadi kita tidak hanya bicara dan komplain tapi kita memberikan kontribusi pemikiran seperti kemarin pertemuan di Marawi kita sudah banyak memberikan masukan-masukan kepada mereka bahkan kepada regional bahkan kita sudah banyak memberikan konsep untuk disampaikan kepada FATF walaupun kita belum menjadi anggota. Progres itu besar dari aspek itu kita optimis untuk bisa lolos menjadi anggota FATF," ujar Dian.
Dian meyakini Indonesia bisa memenuhi standar penilaian FATF dalam kunjungan APG mendatang. Hal ini lantaran Indonesia sekarang sudah mempunyai aturan ketat soal TPPU dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) dan juga elemen-elemen yang diatur dalam FATF.
"Kemarin kita di Valencia di CTF kita didukung lebih dari 37 negara makanya kita langsung diproses nanti akan ada paper dari sekretariat apakah Indonesia diterima atau tidak menjadi anggota. Selain itu juga hasil kerja kita yang lain akan dilihat seperti partisipasi Indonesia dalam regional kita," pungkas Dian.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaPPATK mengungkap temuan transaksi keuangan mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca Selengkapnya"Hal-hal seperti itu harus ditindaklanjuti, tidak boleh dibiarkan," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca Selengkapnya