Delapan WN Sri Langka Dideportasi Imigrasi Makassar
Merdeka.com - Delapan warga negara Sri Langka dipulangkan oleh Rumah Detensi Imigrasi Makassar melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu (4/9). Delapan WN Sr Langka tersebut dideportasi karena permohonan suaka mereka ditolak oleh United Nation High Commisioner for Refugee (UNHCR).
Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin, mengatakan delapan orang asing asal Sri Langka tersebut telah mendekam di Rudenim Makassar sejak tanggal 23 Mei 2021. Mereka diamankan oleh petugas Divisi Keimigrasian di salah satu penginapan di Makassar
"Selanjutnya delapan WN Sri Langka itu diserahkan ke Rudenim Makassar," ujarnya melalui WhatsApp, Minggu (4/9).
Alimuddin menerangkan karena status pencari suaka tersebut, ia kesulitan lakukan pemulangan. Alasannya, mereka tidak boleh dilakukan pemulangan atau pengusiran, kecuali pengajuan status pengungsinya ditolak oleh UNHCR.
"Berdasarkan hasil koordinasi yang baik dengan UNHCR, akhirnya proses asesmen dapat dilakukan secara virtual oleh UNHCR. Namun, hasilnya kedelapan WN Sri Langka tersebut ditolak permohonan statusnya sebagai pengungsi, sehingga kami dapat lakukan pemulangan ke negara asal," kata Alimuddin.
Sementara Pelaksana harian, Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sulsel, Mirza mengatakan selama tahun 2021 total WNA dipulangkan oleh imigrasi Sulsel sebanyak 19 orang. Sembilan belas WNA tersebut masing-masing 11 WN Sri Langka, 4 Malaysia, 2 Filipina, 1 Singapura dan 1 Australia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaUNHCR memiliki tanggung jawab dalam perlindungan pengungsi di dunia.
Baca SelengkapnyaHidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.
Baca SelengkapnyaCak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya