Deddy Mizwar: Jabar jadi halaman belakang, yang untung Jakarta
Merdeka.com - Indeks kebahagiaan warga Provinsi Jabar ternyata tidak sebanding dengan jumlah penduduknya yang paling besar di Indonesia. Catatan Badan Statistik Nasional (BPS) 2017, menempatkan Provinsi Jabar di posisi 29 dari 34 yang ada. Catatan BPS indeks kebahagiaan warga Jabar hanya 69,58 saja.
Sedangkan Indeks kebahagiaan provinsi yang memiliki 47 juta warga ini di bawah indeks kebahagiaan Indonesia yang mencapai 70,69. Sedangkan DKI Jakarta memang tidak masuk dalam 7 provinsi yang paling bahagia, namun Indeks Kebahagiaan DKI masih di atas rata-rata indeks kebahagiaan Indonesia.
Menanggapi hal tersebut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ingin terlebih tahu dulu penilaian apa yang dikeluarkan BPS.
"Saya belum tahu (kenapa Indeks kebahagiaan Jabar di bawah rata-rata). Kita elaborasi pada yang menilai (BPS)," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Bandung, Rabu (16/8).
Menurut dia, indeks kebahagiaan ada banyak kriteria. Salah satu indikasi kebahagiaan itu dipengaruhi dengan situasi lingkungan seperti alam. Semakin desa dan dekat ke laut bisa menjadi salah satu faktor kebahagiaan. Jabar dengan ragam karakteristik geografisnya bisa jadi salah satu penyebabnya. Sebab bukan jaminan orang di kota bahagia dan desa sedih. Ini bisa sebaliknya.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar pun mengatakan, ketidakbahagiaan bisa disebabkan tingkat ekonomi. Dan di setiap daerah itu berbeda-beda.
"Ada yang ekonominya tinggi dan yang rendah. Setiap tempat tidak sama. Misalnya masih ada kemiskinan di Tasikmalaya. Apakah itu terkait ekonomi kebahagiaannya," kata dia yang ditemui terpisah di Gedung DPRD.
Deddy menilai, rendahnya Indeks Kebahagiaan di Jabar kemungkinan dikarenakan ruang publik yang kurang. Ditambah banyaknya penduduk sehingga jadinya kurang sehat.
"Itu jadi fokus kita nanti," ucap dia.
Dengan data Indeks Kebahagiaan Jabar saat ini, Deddy pun sepakat jika Ibu Kota Indonesia dipindah ke Palangkaraya. Nantinya Jabar tidak jadi penopang ibu kota.
"Kita jadi halaman belakang, buang sampah di sini, demo di sini. Yang untung di Jakarta," jelasnya.
Dalam catatan indeks kebahagian BPS, Jabar berada dalam deretan di bawah rata-rata Indonesia bersama Bengkulu (70,61), Jambi (70,45), Kalimantan Barat (70,08), Sulawesi Barat (70,02), Banten (69,83) Lampung (69,51), Nusa Tenggara Timur (68,98), Sumatera Utara (68,41) dan Papua (67,52).
Sementara provinsi di Timur Indonesia, Maluku Utara menjadi provinsi yang memiliki Indeks Kebahagiaan tertinggi yaitu 75,68. Disusul oleh Maluku (73,77), Sulawesi Utara (73,33), Kalimantan Timur (73,57), Kalimantan Utara (73,33), Gorontalo (73,19), dan Riau (73,11).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menyebut, tindakan korupsi pada sektor perizinan tambang sudah menjamur dan menjadi alasan rendahnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia.
Baca SelengkapnyaVolume lalu lintas meningkat 3,4 persen dengan total 1.187.490 kendaraan jika dibandingkan dengan periode Lebaran 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Barat sendiri, semua target pemenangan Prabowo-Gibran hampir bisa terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca Selengkapnya