Darurat kejahatan seksual, 1.000 lilin buat Yuyun sampai Samarinda
Merdeka.com - Kasus perkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun, siswi SMP di Bengkulu, menyita perhatian publik. Aksi moral sekaligus kecaman terhadap tindak kekerasan seksual, terus mengalir. Di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (11/5) malam, juga ikut menyuarakannya keprihatinan atas kasus ini.
Mengambil tempat di dermaga speedboat depan kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gadjah Mada, puluhan pegiat perempuan 'Save Our Sister', menggelar aksi solidaritas terhadap Yuyun. Hampir seribu lilin mereka nyalakan, disertai doa, agar pemerintah bertindak lebih garang, dengan menyatakan Indonesia Darurat Kejahatan Seksual.
"Dengan aksi menyalakan lilin untuk Yuyun dan doa bersama ini, saya juga bersama rekan-rekan lainnya mengkampanyekan SOS. Gerakan ini, gerakan internasional penolakan sekaligus kecaman terhadap kekerasan seksual," kata Koordinator SOS Samarinda, May Kristi, di lokasi.
"Saya berharap ini mendapatkan perhatian dari pemerintah, agar bersama-sama mengeluarkan status darurat kejahatan seksual," ujar Kristi.
seribu lilin buat Yuyun di Samarinda ©2016 Merdeka.com/nur aditnyaDi sela aksi, para pegiat perempuan juga menyuarakan hukuman seberat-beratnya dan seadil-adilnya kepada para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Yuyun. Ancaman 10 tahun penjara bagi para pelaku, dinilai sangat tidak pantas dan tidak menimbulkan efek jera. Apalagi, korban adalah anak di bawah umur, yang memiliki masa depan panjang.
"Kondisi saat ini sangat miris ya, apalagi ini dialami anak di bawah umur. Ancaman hukuman 10 tahun penjara bagi pelaku, sangat tidak adil. Meskipun tersangka juga berusia di bawah umur, setidaknya dampak yang ditimbulkan akibat perbuatan mereka, kerugiannya sangat besar," ujar salah satu peserta aksi, Viola.
"Tersangka telah melakukan hal keji karena mengkonsumsi minuman keras. Mereka anak di bawah umur, sangat tidak pantas dan jelas dilarang berbuat itu," tegas Viola.
Hampir seribu lilin yang menyala di pelataran dermaga, di bibir Sungai Mahakam yang membelah kota Samarinda itu menyita perhatian pengguna jalan yang melintas. Tidak sedikit, para pengendara wanita, ikut aksi, menyatakan keprihatinan dan kesedihan mendalam terkait kasus Yuyun.
"Sangat kejam memang. Mereka (pelaku) tega, seperti bukan manusia," kata Maylinda, warga Jalan Dr Soetomo.
Diketahui, Yuyun meregang nyawa usai diperkosa dan dibunuh 14 remaja di Bengkulu. Para pelaku sebelum melakukan aksi bejatnya, terlebih dulu menenggak minuman keras. Usau membunuh Yuyun, jasadnya pun dibuang di semak belukar. Warga yang menemukan jenazah Yuyun, akhirnya melaporkan ke kepolisian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDi selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yuni Shara merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Paud miliknya di Batu, Malang. Penampilan Yuni kala itu sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca Selengkapnya