Dalami Kasus Korupsi Masjid Raya Sriwijaya, Kejati Sumsel Periksa Wabup Ogan Ilir
Merdeka.com - Penyidik pidana khusus Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan kembali memeriksa sejumlah orang untuk mendalami kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Masjid Raya Sriwijaya. Sebelumnya penyidik telah menetapkan enam orang sebagai tersangka.
Hari ini, penyidik memanggil Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani untuk diperiksa. Dia datang ke kantor Kejati Sumsel di Jakabaring Palembang sejak pukul 09.00 dan baru keluar ruangan pukul 13.00 WIB.
Kepada awak media, Ardani yang mengenakan seragam dinas tak banyak memberikan komentar terkait pemeriksaan dirinya. Dia hanya menyebut pemeriksaan bukan untuk melengkapi berkas perkara Mukti Sulaiman yang baru beberapa hari dijadikan tersangka.
"Saya mau istirahat dulu, saya dipanggil bukan untuk pemeriksaan Mukti Sulaiman," ungkap Ardani.
Kasi Penkum Kejati Sumsel Khaidirman mengatakan, Ardani diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Ketua Divisi Hukum dan Administrasi Lahan Pembangunan Masjid Sriwijaya. Saat dugaan tipikor itu terjadi, Ardani juga menjabat Kepala Biro Hukum dan HAM Setda Sumsel atau semasa kepemimpinan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
"Ardanj diminta keterangan tentang keterkaitan dengan dua tersangka yakni Mukti Sulaiman dan Ahmad Nasuhi," kata Khaidirman.
Dikatakan, Ardani disodorkan 25 pertanyaan selama empat jam bersamaan dengan Wamil Ketua Divisi Hukum dan Administrasi Lahan Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Syahrullah. Awal tahun lalu, Ardani juga pernah datang ke Kejati Sumsel dalam rangka agenda yang sama.
"Sepanjang dibutuhkan penyidik, pemeriksaan terhadap Ardani masih berlanjut, akan dipanggil terus. Sementara penetapan tersangka baru tergantung dari penyidik yang memeriksa," kata dia.
Diketahui, dalam kasus ini Kejati Sumsel telah menetapkan enam orang tersangka yang semuanya ditahan di Rutan Pakjo Palembang. Mereka adalah Ketua Umum Panitia Pembangunan Masjid Raya Sriwijaya 2015-2018 Eddy Hermanto, Ketua Panitia Divisi Lelang, Syarifudin, mantan Sekda Sumsel Mukti Sulaiman, mantan Karo Kesra Setda Sumsel Ahmad Nasuhi, serta dua orang swasta, Yudi Arminto dan Dwi Kridayani.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaKomisaris Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi menyampaikan pesan menyentuh terkait cinta dan keluarga. Baginya mencintai istri dan keluarga adalah kekuatan utama.
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku memukul dan mengancam menggunakan badik tersebut viral di media sosial.
Baca Selengkapnya