Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cuaca Ekstrem, Warga di Pulau Enggano Mulai Kesulitan Pangan

Cuaca Ekstrem, Warga di Pulau Enggano Mulai Kesulitan Pangan beras. shutterstock

Merdeka.com - Warga di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu mulai kesulitan mendapatkan bahan pangan setelah lebih dari tiga pekan tak ada kapal yang berlabuh di pulau tersebut akibat gelombang tinggi.

Ketua Forum Kepala Desa, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu Reddy Heloman mengatakan saat ini persediaan beras yang tersisa di pulau terluar itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama seminggu kedepan.

"Kalau beras yang dijual di warung-warung sudah habis, yang tersisa tinggal beras panen masyarakat dan itupun sudah menipis hanya cukup untuk satu minggu kedepan," kata dia saat dihubungi melalui telepon, Kamis (30/7).

Beras sisa panen petani setempat itu, kata Reddy, dijual dengan harga Rp12 ribu per kilogram dan itu pun sedikit sekali petani yang mau menjualnya karena lebih memilih untuk keperluan keluarga mereka ketimbang dijual.

Reddy menyebut, selain beras persediaan bahan pangan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, sayur-sayuran, gula pasir dan kopi juga sudah habis.

Bahkan, kata dia, beberapa waktu lalu harga bawang merah di pulau tersebut tembus Rp100 ribu per kilogram.

"Kalau pun ada yang jual harganya itu mahal sekali karena dibawa menggunakan pesawat perintis dari Kota Bengkulu, ongkos bawanya itu lebih mahal dibanding lewat kapal," paparnya.

Ia menambahkan, saat ini satu-satunya transportasi yang tersedia untuk keluar maupun menuju pulau tersebut yakni menggunakan pesawat perintis dari Bandara Fatmawati Soekarno Kota Bengkulu.

Itu pun, kata dia, jumlah penerbangannya sangat terbatas yakni hanya satu kali seminggu untuk minggu ganjil dan dua kali seminggu untuk minggu genap.

"Karena yang transportasi yang ada saat ini hanya tinggal pesawat ya kami berharap jadwal penerbangannya bisa ditambah, karena setiap kali keberangkatan itu selalu penuh pesawatnya, sementara yang mau berangkat banyak," ucap Reddy.

Selain kesulitan bahan pangan, cuaca ekstrem yang mengakibatkan kapal tak bisa berlabuh di pulau tersebut juga membuat perekonomian warga tersendat.

Pasalnya, seluruh hasil pertanian dan perikanan warga pulau tersebut membusuk dan tak lagi bernilai karena tak ada kapal yang bisa mengangkutnya keluar dari pulau tersebut.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) (BMKG) Bengkulu Klaus Damanik Apoh mengatakan gelombang dengan tinggi sekitar enam meter masih akan terjadi diperairan Pulau Enggano hingga beberapa hari kedepan.

Menurutnya, gelombang tinggi itu dipengaruhi kencangnya angin monsun atau angin timur dari Australia yang biasa terjadi saat musim kemarau seperti saat ini.

Ia memprediksi kondisi tersebut akan berlangsung hingga pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan pada September hingga Desember mendatang.

"Ya selama musim angin monsun Australia ini terjadi ya tetap akan ada terus peringatan dini gelombang tinggi dan intinya sampai selesai musim kemarau," demikian Klaus.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023

Pupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023

Dijelaskan Wisnu, pelanggan merupakan salah satu faktor penting terhadap penjualan Pupuk Kaltim, sehingga pelayanan yang diberikan pun terus dimaksimalkan.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah

Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah

Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anomali Cuaca Disalahkan Jadi Penyebab Mahalnya Harga Beras

Anomali Cuaca Disalahkan Jadi Penyebab Mahalnya Harga Beras

Anomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.

Baca Selengkapnya
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini

Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat

Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat

Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.

Baca Selengkapnya