Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita PSK asal Maroko gaet pria hidung belang di Puncak Bogor

Cerita PSK asal Maroko gaet pria hidung belang di Puncak Bogor Ilustrasi PSK. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/djedzura

Merdeka.com - Puncak Bogor terkenal dengan keindahan kebun teh dan juga cuaca dinginnya. Banyak orang berwisata ke puncak untuk berlibur bersama keluarga atau pasangan. Tidak hanya warga Indonesia saja namun, turis asing pun banyak yang datang melihat keindahannya.

Selain terkenal tempat wisata, puncak juga terkenal dengan geliat prostitusi yang meresahkan warga. Bahkan ini bukan menjadi hal baru lagi, kegiatan ini sudah ada sejak lama. Baik warga lokal atau pun asing, rela menjajakan diri demi pundi-pundi rupiah.

Seperti gadis-gadis asal Maroko, Timur Tengah, mereka sengaja datang ke Puncak untuk menjadi PSK. Dengan modal kecantikan fisik, mereka bisa mudah menggaet para lelaki hidung belang.

Bagaimana cerita PSK Maroko menggoda pria nakal di Puncak? Berikut rangkuman cerita dari merdeka.com:

PSK Maroko pasang tarif mahal sekali kencan

Fenomena wisatawan Timur Tengah atau turis Arab yang banyak berada di Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat mempunyai cerita lain. Kedatangan mereka nyatanya tidak hanya untuk menikmati liburan, banyak pula yang mencoba peruntungannya di wilayah berudara sejuk ini, yakni menjadi PSK.Paras mereka memang cantik khas negeri Arab. Berkulit putih, bermata cokelat, berhidung mancung, berambut panjang kecokelatan. Jika berjalan di kawasan Puncak, mereka selalu menjadi perhatian para pria lokal atau turis Arab.Namun tak sembarangan untuk mencicipi pekerja seks komersial (PSK) impor ini. Harga yang ditawarkan pun terbilang mahal untuk sekali main."Cewek Maroko itu harganya Rp 5 juta sampai Rp 6 juta semalem," kata Yaya, tukang ojek di kawasan Puncak.Menurut Yaya, PSK asal Maroko ini biasanya menyewa vila untuk sebulan. Harga sewa tempat tinggal mereka juga terbilang mahal."Bisa Rp 11 juta untuk nyewa vilanya sebulan," ujarnya.Di tempat tinggalnya, para PSK Impor ini tidak hidup sendiri. Mereka juga berkelompok. "Satu vila bisa tiga sampai empat orang," ungkapnya.Geliat prostitusi di kawasan Puncak memang menggoda kaum Adam untuk datang. Mulai dari perempuan lokal hingga internasional mereka sajikan sebagai pemikatnya. Tentu itu hanya segelintir cerita kelam di Puncak. Sebab, keindahan alami dan kesejukan udaranya tetap menjadi primadona.

Berkali-kali ke Puncak, PSK Maroko sampai mahir bahasa Sunda

Belasan perempuan asal Maroko itu ditangkap saat tim Imigrasi Bogor melakukan razia di kawasan Puncak, Jawa Barat, Rabu (3/12) malam. Mereka diciduk dari beberapa vila di daerah Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Mereka kemudian diangkut petugas ke kantor Imigrasi Bogor, Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor.Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman mengatakan razia dilakukan setelah tim terlebih dulu menangkap dua perempuan asal Maroko ditengarai sebagai PSK. Hal itu terbongkar setelah petugas melakukan penyelidikan dengan cara menyamar.Lukman menjelaskan, beberapa dari perempuan Maroko ditangkap petugas diketahui ada yang berulang kali datang ke Indonesia. "Ada yang sudah bisa bahasa Indonesia bahkan Bahasa Sunda," kata Lukman. Meski demikian, Imigrasi menyatakan proses penyelidikan dan pengembangan akan berjalan terus Masih dalam penyelidikan. Maka dari itu tidak boleh diungkap ke depan publik lantaran dikhawatirkan pelaku utama lolos."Apakah hanya mereka saja, apakah ada yang lain. Kita kan enggak tahu nih. Bisa saja mereka mengatakan ke Indonesia hanya senang-senang," ucap Agung.

Ini modus PSK Maroko cari pelanggan di Puncak

Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman menjelaskan, keberadaan wanita Maroko tersebut telah meresahkan masyarakat sekitar. Para wanita Maroko itu menempati sebuah vila di beberapa lokasi di kawasan Puncak. Mereka ada yang sudah satu bulan tinggal di Puncak dan ada juga baru satu minggu bahkan satu hari.Rata-rata wanita Maroko yang terjaring razia petugas tersebut berusia antara 20 sampai 30 tahun. Mereka khusus bekerja melayani wisatawan asing yang ada di kawasan tersebut.Untuk sekali pakai, mereka dikenai tarif mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta untuk 'short time'. Cara memesan mereka juga bermacam-macam, ada yang melalui perantaranya yang merupakan orang lokal, ada juga yang menjajakan diri sendiri."Mereka kerap keluar setiap magrib dan melakukan pesta setiap malamnya, sehingga mengganggu ketertiban umum," kata Herman.Ditjen Imigrasi dan Kantor Imigrasi menangkap 19 wanita asal Maroko dalam operasi gabungan pengawasan orang asing di kawasan Puncak Rabu (3/12) malam.

18 PSK asal Maroko digiring ke Kantor Imigrasi Jakarta

Guna kepentingan penyidikan lebih lanjut, 18 pekerja seks komersial (PSK) asal Maroko alias Magribi yang biasa beroperasi di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor akhirnya dibawa ke Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/12) pagi.Mereka diangkut menggunakan dua minibus milik Kantor Imigrasi Bogor dikawal petugas Imigrasi dan anggota Polisi Militer (PM) TNI AD. Ke-18 PSK asal Maroko itu merupakan bagian dari 20 PSK yang terjaring petugas Imigrasi Bogor saat dilakukan razia di kawasan Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Rabu (3/12).Kepala Imigrasi Bogor, Lukman Harun mengatakan, dua PSK yang ditangkap lebih dulu sudah dikirim ke kantor Dirjen Imigrasi di Jakarta. "Dua PSK yang sekarang sudah di Kantor Dirjen Imigrasi adalah yang ditangkap pas Selasa malam," katanya sesaat sebelum ikut mengawal dua kendaraan yang mengangkut para PSK asing itu.Sedangkan tambahan satu PSK kata Lukman, setelah seorang PSK menyerahkan diri sehingga jumlah PSK yang ditangkap pada Rabu yang sebelumnya 17 orang menjadi 18 PSK. "Setelah dilakukan pendataan di Dirjen Imigrasi, para PSK asing itu selanjutnya akan dideportasi ke negara asalnya," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Diminta Bayaran Lebih, Pria di Bali Gorok PSK dan Mayatnya Dimasukkan ke Koper
Kesal Diminta Bayaran Lebih, Pria di Bali Gorok PSK dan Mayatnya Dimasukkan ke Koper

Pelaku tidak terima sehingga korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya.

Baca Selengkapnya
Biasanya Datangi Sekolah Lain, Polwan Cantik ini Tiba-Tiba Kunjungan ke Sekolah Anak, Reaksi Sang Putra jadi Sorotan
Biasanya Datangi Sekolah Lain, Polwan Cantik ini Tiba-Tiba Kunjungan ke Sekolah Anak, Reaksi Sang Putra jadi Sorotan

Polwan cantik bagikan momen saat kunjungan ke sekolah sang anak. Seperti ini potret selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor

Polres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Dulunya Tak Lulus Akpol, Pria Ini Berjuang 18 Tahun hingga Akhirnya Bisa Sekolah Perwira
Dulunya Tak Lulus Akpol, Pria Ini Berjuang 18 Tahun hingga Akhirnya Bisa Sekolah Perwira

Kesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari
Sosok KGPH Purbaya, Putra Mahkota Keraton Surakarta yang Diduga Lakukan Tabrak Lari

Pengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.

Baca Selengkapnya