Cerita Mensos Risma Cari Penyebab Banjir Surabaya Sampai Nyaris Hanyut
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengisahkan pengalamannya kala memimpin Kota Surabaya. Suatu waktu, Risma mengaku mencari penyebab banjir yang melanda Surabaya hingga larut malam. Sampai-sampai dirinya hampir hanyut terbawa arus.
"Saya cari itu sampai malam. Sampai saya hampir hanyut. Akhirnya ketemu di mana titik penyebab banjir. Sampai sekarang, Surabaya tidak pernah banjir lagi," katanya dalam kuliah umum di kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung pada Kamis (18/3).
Risma juga mengaku pernah sampai jam 02.00 WIB dini hari menaman bunga dan pohon id sejumlah titik di Kota Surabaya. Saat itu dalam upaya Risma menghijaukan Kota Surabaya. Dia berbagi cerita agar menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa untuk turun ke lapangan.
"Untuk itu, saya meminta mahasiswa lebih banyak belajar langsung dari pengalaman di lapangan. Belajar bisa dimana saja, dengan siapa saja kita tidak perlu takut dari zona nyaman," tegasnya.
Politikus PDIP itu berbagi pengalaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang program Kampus Merdeka. Risma mendorong adanya belajar di luar kelas atau di lapangan. Hal ini supaya peserta didik dapan menemukan tantangan dan menyelesaikannya di lapangan.
Oleh karena itu, Risma meminta sivitas akademika Poltekesos Bandung menangkap ide ini dan tidak perlu khawatir untuk menjawab tantangan. Ada pertanyaan besar yang menurut Risma perlu dijawab oleh Poltekesos Bandung, yakni mengapa ada banyak orang yang sudah lama menerima bantuan tapi tetap masih miskin.
Dia berpandangan sivitas akademika Poltekesos Bandung harus mencari jawabannya di tengah-tengah masyarakat. Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, katanya, tidak selalu harus mencari jawabannya dari bangku kuliah.
"Apakah dengan demikian ilmu kesejahteraan sosial tidak dipakai, tidak. Karena dunia selalu berubah. Kita harus mampu eksis, bisa menjawab perubahan. Soalnya dunia akan selalu berubah. Jadi jangan puas di zona nyaman. Jangan khawatir karena kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
Ia menyerukan kepada Poltekesos Bandung agar mampu meyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolabratif. "Kalau tidak bisa dijawab sendiri kita bisa bermitra. Saat ini kita kenal era crowed funding," katanya.
Dia menila tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial sangat rumit dan dinamis. Suatu ketika, dia meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi roda elektronik. Ini untuk membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang mengalami disabilitas berat yang tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
"Tantangan ini harus dijawab. Untuk bisa menjawab itu, tidak harus dikerjakan sendir-sendiri. Caranya di abad 21 ini kita tidak harus bekerja sendiri. Kita bisa berkolaborasi," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya sakit perut di pagi hari saat bangun tidur bisa sangat mengganggu dan tak nyaman.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami penyebab munculnya bau pada rambut agar dapat mengambil langkah pencegahannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca Selengkapnya