Merdeka.com - Presiden Joko Widodo sempat berbincang-bincang dengan pembawa acara di peluncuran buku 'Jokowi Menuju Cahaya' yang ditulis oleh Alberthiene Endah di Hotel Mulia, Jakarta Pusat. Jokowi menceritakan kehidupannya mulai dari remaja hingga menjadi Presiden. Waktu dia hidup di pinggir Kali Anyar, Solo hingga tinggal bersama Istrinya, Iriana.

"Namanya hidup di kali ya, ya semua orang tahu, enggak harus saya ceritakan. Yang jelas kesulitan, kesusahan dan perjuangan hidup menjadi keseharian kita dan saya kira, hal-hal seperti itu tidak perlu diekspos," kata Jokowi sambil tersenyum di hadapan para tamu di Hotel Muliya, Jakarta, Kamis (13/12).

Hal tersebut kata Jokowi adalah perjalanan panjang dalam kesulitan. Kekurangan kata dia menjadi bagian penting pada saatnya nanti.

"Enggak mungkin kita hidup senang terus, enggak mungkin. Hidup susah terus enggak mungkin. Pasti ada susahnya, naik. Ada senangnya, naik. Ada susahnya turun lagi. Buat saya ya biasa saja. Saya jalani biasa-biasa saja," kata Jokowi.

Kemudian, Jokowi juga pernah merasakan rasanya digusur dan tinggal di tengah hutan serta mendengar binatang buas. Pada tahun 1970 dia ingat betul semasa SD merasakan digusur. Lalu setelah lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan di Aceh, dia bersama keluarga hidup di sana menumpang hidup bersama bibinya di Kabupaten Bener Meriah.

Di sana dia tinggal di rumah panggung dan tengah hutan. Ketika malam kata Jokowi, di bawah terdengar suara babi hutan sekitar 20-30.

"Dan betul-betul di tengah hutan, rumahnya satu dan ramai sekali, hampir setiap malam seperti itu. Buat saya biasa saja. Namanya di hutan, masa yang nongol, ya yang namanya di hutan yang nongol ya babi hutan, kadang beruang. Buat kita ya biasa," kata Jokowi.