Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Iyan, Suporter Indonesia yang Ditahan di Malaysia

Cerita Iyan, Suporter Indonesia yang Ditahan di Malaysia Suporter Indonesia yang Ditahan Polisi Malaysia. ©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Suporter Indonesia Iyan Ptada Wibowo yang ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) akhirnya tiba di Denpasar, Bali, Senin (25/11) malam. Kedatangannya disambut oleh Suporter Indonesia Pulau Bali (SIPB) di Jalan Pemuda, Denpasar, Bali.

Iyan sebelumnya berangkat dengan rekannya Rifki Chorudin dari Malaysia setelah sempat ditahan dan akhirnya dibebaskan. Sementara Andre, masih ditahan oleh Polisi Diraja Malaysia. Dengan menangis, Iyan memeluk para rekan suporter yang telah menunggu sejak tadi.

"Selama kami di sana, Alhamdulillah polisi di sana baik. Intinya kita mau komperatif dan mudah-mudahan kawan kami (Andre) di sana segera bebas," katanya, Senin (25/11).

Dia mengungkapkan, status yang dibuat Andre tidak berniat meneror. Ia juga berterimakasih kepada para suporter Indonesia yang ada di Malaysia karena selama ditahan ikut membantu segala keperluan dirinya.

"Saya tidak lupa juga, saya keluar seperti ini pun (karena) teman aliansi suporter Indonesia (di) Malaysia yang ada di sana. (Mereka) itu iuran, patungan sewa pengacara di sana dan bayar akomodasi dan lain-lain. Sampai tiket pesawat kami yang (hangus)," imbuhnya.

Dukungan WNI di Malaysia

Iyan juga berterimakasih kepada Ultras Malaya, yang saat itu juga turut menjenguknya. Ia menyebutkan, bahwa sebenarnya musuh suporter Indonesia adalah 'casual' Malaysia.

"Ternyata musuh kita itu bukan Ultras Malaya tapi casual yang pecundang. Nantangin berkelahi, di samperin ternyata tidak taunya polisi yang datang," ungkapnya.

Dia menceritakan, dirinya ditangkap bersama dua rekannya yakni Rifki Chorudin dan Andre atas dasar status Andre yang sifatnya bercandaan dan mereka baru tau ketika sampai di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Iyan menerangkan, pada saat mereka masuk tiba-tiba si Andre ditangkap. Kemudian, Iyan mengejar karena dia mengira suporter casual Malaysi.

"Saya kira anak casual langsung saya kejar karena yang nangkap kan pakai baju kasual. Saya kejar, saya tanya 'Ada apa tuan, teman saya ini mau diapain'," kata Iyan pada petugas yang menangkap Andre.

Namun, petugas itu balik bertanya pada Iyan. "Kamu siapa?". Iyan menjawab bahwa dirinya adalah kawan Andre.

Kemudian petugas itu mengatakan,"Kalian rombongan dari Bali yah,?". Iyan menimpali dengan berkata "Iya". "Ayo kamu ikut juga. Kamu Iyan kan," kata petugas itu memastikan nama Iyan.

"Polisi di sana bilang mau wawancara aja, mau informasi tidak taunya kami di bawa ke kantor," ungkap Iyan.

Iyan juga mengungkapkan, bahwa saat itu dirinya dengan dua rekannya ditahan dalam satu ruangan.

"Kami dimasukin ke lokap (Bilik Tahanan) 3, bareng narapidana dari Korea sama Cina. Karena dia risih, kita diusir ke lokap 6. (Namun) lokap 6 penuh, kita diover ke lokap 4, disitulah kami menetap selama 6 hari," jelas Iyan.

Saat ditanya selama 6 hari apa saja aktivitasnya, Iyan enggan menyebutkan karena dia takut pernyataannya akan membuat mereka di Malaysia tersinggung dan berimbas pada Andre.

"Saya tidak mampu bercakap lebih, saya takut saudara saya diapa-apain di sana. Saya tidak mau nanti di sana tersinggung atau apa. Yang jadi bulan-bulanan teman (Andre). Saya tidak mau," tuturnya sambil berlinang air mata.

KBRI Bantu Pemulangan Iyan

Iyan, juga berterimakasih banyak kepada KBRI yang ada di Malaysia karena ikut membantu dia selama ditahan di Malaysia. Namun, Iyan geram kepada organisasi PSSI karena mereka tidak merasa bertanggung jawab saat suporter Indonesia butuh bantuan.

"Saya berterimakasih kepada KBRI bukan kepada PSSI. Ini ajang sepak bola, kita dukung sepakbola Indonesia. Kenapa saat kita ada masalah PSSI kabur. Katanya, mau menyelesaikan masalah, tapi hilang seketika, mana tanggung jawab Menpora, mana tanggungjawab PSSI. Tidak ada," ungkapnya.

"Kita dukung dari hati, saya minta perubahan PSSI harus lebih baik lagi. Harus (PSSI) punya etika moral dan punya hati untuk suporter yang mendukung dari hati. Kita datang ke sana tidak ada biaya dari PSSI. Kami sendiri, teman kami sampai hutang, sampai gadai BPKB dan lain-lain. Itu demi lambang Garuda di dada," ujarnya.

Sementara Irwanda Bitikaka selaku Sekertaris SIPB menyampaikan, bahwa Iyan tadi dijemput di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sementara, Rifki Chorudin sudah turun di Jakarta dan langsung bertemu keluarganya di sana.

Irwanda juga mengungkapkan, untuk rekannya si Andre yang masih ditahan di Malaysia. Pihaknya, akan terus mengupayakan agar bisa bebas dan kembali ke Indonesia.

"Itu nanti kami akan diskusikan dengan teman-teman. Upaya apa nanti yang akan kami lakukan selanjutnya. Kita akan melakukan diskusi bersama dengan pihak-pihak terkait buat rekan kami disana. Kami akan melakukan tindakan agar segera dibebaskan," ujarnya.

Seperti diberitakan, tiga suporter asal Indonesia ditahan Polisi Diraja Malaysia 1(PDRM) menjelang pertandingan Indonesia vs Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).

Tiga suporter yang ditahan adalah Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin yang berasal dari Bali. Mereka ditahan karena diduga Andre membuat status teror bom di media sosial.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya

Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Tak Bersama Anies, Cak Imin Bakal Menemui Sosok Ini saat Masa Tenang Pemilu 2024
Tak Bersama Anies, Cak Imin Bakal Menemui Sosok Ini saat Masa Tenang Pemilu 2024

Masa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi
Kondisi Terkini Parto Patrio yang Sempat Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit dan Harus Jalani Operasi

Kabar terbaru mengenai Parto Patrio sungguh mengejutkan. Ia mendadak dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi.

Baca Selengkapnya
Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok
Cerita Anies Diminta Bikin Pidato Kekalahan saat Pilgub DKI Putaran Dua Lawan Ahok

Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam 4 Jari, Anies: Pesan Rakyat Mau Perubahan
Muncul Gerakan Salam 4 Jari, Anies: Pesan Rakyat Mau Perubahan

Anies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Fakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme

Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada

Baca Selengkapnya
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).

Baca Selengkapnya