Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Fiki Kabur dari RSJ Grogol hingga Dianiaya Sekuriti

Cerita Fiki Kabur dari RSJ Grogol hingga Dianiaya Sekuriti Pasien RSJ alami kekerasan. ©2019 Merdeka.com/Instagram makassar_iinfo

Merdeka.com - Fiki (27) seorang pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, mendapat perlakuan kasar dari pihak keamanan setelah kabur dari rumah sakit. Ia mendapatkan perlakuan kasar di kawasan Grogol, pada Selasa (10/12) lalu.

Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Soeharto Heerdjan, Laurentius Panggabean mengatakan, sebelum kabur dari rumah sakit, Fiki lebih dulu mengikuti kegiatan di pagi hari bersama dengan pasien RSJ lainnya yakni berjalan mengitari rumah sakit.

"Jadi ketika dia (Fiki) pagi-pagi itu, karena dianggap sudah cukup baik, dia bisa ikut kegiatan yang keluar dari lingkungan kamarnya, tapi masih di lingkungan rumah sakit. Jadi mereka biasanya menyusuri jalan di rumah sakit," kata Laurentius saat ditemui merdeka.com di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta Barat, Jumat (13/12).

Sebelum melakukan aktifitas tersebut, para pasien terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan secara mendalam. Apakah pasien (Fiki) tersebut benar-benar diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan pagi atau tidak.

"Nah dia dari segi keadaan psikologisnya, dia itu sudah dinilai cukup baik dan tidak ada potensi untuk lari. Mungkin perlu saya sampaikan, pasien yang datang itu banyak hal yang harus kita screening dulu. Misalnya potensi lari, potensi bunuh diri, potensi melakukan kekerasan. Nah setelah itu dilihat, ternyata dia (Fiki) cukup baik, maka dia diikutkan dalam group," ujarnya.

Menurut keterangan para perawat yang menjaga dan merawat, Fiki sangat dekat dengan ibunya. Karena ia selalu ingin meminta ikut pulang jika mengetahui ibunya pulang usai menjenguk Fiki.

"Jadi ketika ibunya datang, selalu dipesenkan oleh ibunya. Dia jangan lihat ketika ibunya pulang, karena cenderung dia maksa atau minta ikut. Kadang-kadang orangtua juga enggak mudah juga untuk meninggalkan (anak), kadang-kadang dia juga mau membawa (anak). Kemudian pada saat kegiatan itu sedang berjalan dekat dengan gerbang, dia lari dari barisan," jelasnya.

Meski begitu, ia tidak mengetahui persis secara pasti terkait kaburnya Fiki dari RSJ. Apakah ada halusinasi atau dorongan lain selain ia ingin pulang yang membuat dirinya berani untuk keluar dari barisan dan kabur.

"Karena dilihat dia tiba-tiba nyeberang jalan, orang yang mengikuti tidak bisa menyamai kecepatan dia untuk menyeberang itu. Akhirnya ada beberapa menit sepertinya loss, yang ketemu di tempat yang ditemukan seperti di dalam video," ucapnya.

Kangen Ibu

Ia membantah, terkait kabar Fiki kabur dari RSJ lantaran tak sanggup membayar biaya perawatan di rumah sakit. Terlebih, urusan biaya tersebut bukan dibebani terhadap pasien melainkan keluarga pasien.

"Jadi enggak ada juga tiba-tiba dia sadar ada biaya enggak bisa (bayar), udah kita pulangkan kalau memang disuruh pulang, meskipun meninggalkan catatan utang, kalau dia bukan jaminan," Lauren membantah.

"Kalau jaminan, kita selesaikan administrasinya bagaimana administrasinya itu kita sudah ada prosedur untuk itu. Jadi kalau tentang itu (kabur karena biaya) tidak ada dan tidak pernah orang ditahan karena tidak bayar," sambungnya.

Ia menegaskan, kaburnya Fiki karena kangen dengan keluarga terutama ibunya dan bukan karena biaya. Saat itu juga sebenarnya Fiki sudah dibolehkan pulang oleh pihak RSJ.

"Sebenarnya dokternya pagi-pagi sebelum kejadian kan, dokternya sudah mengatakan dia bisa pulang. Nah kita tinggal menghubungi keluarga, tapi terus terjadi kasusnya masalah itu, akhirnya keluarganya tahu dari hal (penganiayaan) itu, jadi memang sekalian proses pulang, jadi kita lanjut buat proses pulang. Jadi bukan dipulangkan, dia memang sudah layak (pulang)," tegasnya.

"Bukan karena biaya, bukan karena perlakuan. Mungkin orang pikir dia mendapatkan perlakuan tidak nyaman, tapi karena kangen dengan rumah dan keluarga," tambahnya.

Meski sudah diperbolehkan pulang, Fiki masih tetap harus menjalankan pengobatan atau rawat jalan yang mana harus balik lagi ke RSJ untuk mengontrol kondisinya.

"Setelah (dia) pulang, kewajiban dia atau permintaan kita adalah dia harus kembali setiap satu minggu. Kemudian dinilai apakah kondisinya itu sudah membaik, kemudian kalau ternyata cukup baiknya, obatnya diteruskan menjadi satu bulan. Tapi kalau seandainya dia ternyata tidak baik, terutama kontrol obat dia tidak baik, dia harus kita minta lagi untuk dirawat," ungkapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, menjadi pembelajaran buat pihaknya agar tak terjadi lagi kejadian seperti kaburnya Fiki dari rumah sakit.

"Jadi ya, hal seperti ini juga menjadi konsen kita untuk menjadi semacam indikator kita. Kalau ada pasien yang lari, itu memang harus tidak boleh terjadinya. Artinya indikatornya jadi jelek, kita enggak berhasil di dalam hal pertama untuk membuat pasien tidak kabur, kedua mungkin obatnya tidak cukup," tandasnya.

Awal Kasus Terungkap

Sebelumnya, Viral di media sosial seorang pasien Rumah Sakit Jiwa atas nama Fiki (27) mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa, Grogol, Jakarta Barat. Ia dianiaya oleh pihak keamanan lantaran kabur.

Dalam akun media sosial Instagram @makassar_iinfo, pria yang mengenakan kaos berwarna hijau, celana biru sambil memegang kopiah hitam itu sebelum dianiaya, lebih dulu diamankan oleh pihak keamanan lainnya sambil memegangkan kaos anak tersebut yang juga diputar dan ditekan.

"Diem lu, diem," ujar salah seorang sekuriti memakai seragam berwarna hitam dengan nada yang tinggi sambil memegang Handy Talking (HT).

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/12) lalu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Tak lama berselang, dua orang sekuriti lainnya datang dengan menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max.

Saat itu, pihak keamanan yang menggunakan batik cokelat panjang langsung turun dari motornya dan memukul perut korban. Lalu, pihak keamanan yang satunya lagi menampar muka korban atau pasien RSJ.

Korban langsung dibawa naik ke atas motor, saat korban duduk di atas motor. Korban kembali dianiaya oleh pihak keamanan yang menggunakan batik dengan cara disikut menggunakan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak satu kali.

Untuk pihak keamanan yang menjaga korban dari belakang juga sesekali ikut memukul bagian belakang korban. Korban pun lantas dibawa kembali ke RSJ.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikeroyok 5 Orang  di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.

Baca Selengkapnya
Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri

Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri

RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
Dua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel

Dua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel

AM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi

Mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi

Kasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.

Baca Selengkapnya
Dilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria

Dilaporkan Hilang, Siswi SD di Bandung Akhirnya Ditemukan, Ternyata Dibawa Teman Pria

Dia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Detik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri

Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan

Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan

Kedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Baca Selengkapnya